Tampilkan postingan dengan label Pemuridan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemuridan. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 April 2022

Perenungan Purpose Driven Life

Made To Last  Forever 

Kita diciptakan oleh Tuhan untuk kekekalan, sehingga hal-hal yang kita lakukan seharusnya tidak terpaku pada masa kini dan saat ini (sekarang). Apa yang kita lakukan selama hidup ini adalah persiapan untuk memasuki fase berikutnya (kekekalan). Lalu, dengan mengetahui hal ini, apakah prioritasmu akan berubah?

Seeing Life from God's View

Kembali diajarkan mengenai pandangan Tuhan mengenai hidup di dunia. Hidup di dunia mengandung 3 kiasan; hidup adalah sebuah ujian, hidup adalah sebuah amanat, dan hidup adalah sebuah tugas sementara. 

Hidup adalah sebuah ujian, mengingatkan saya tentang banyaknya peristiwa yang sudah saya lewati sejak saya dilahirkan hingga saat ini. Peristiwa tersebut dapat saya lewati karena penyertaan dan kekuatan dari Tuhan. Saya selalu percaya ketika kita berhasil melewati sebuah masalah/tugas/tanggungjawab, ada masalah/tugas/tanggungjawab lebih besar yang sedang menunggu kita di masa depan. Yang bisa kita usahakan adalah terus menyadari kelemahan dan keterbatasan, selalu mengandalkan Tuhan, lalu terus berjuang dan jangan menyerah.

Hidup adalah sebuah amant. Jelas tercatat dalam alkitab bahwa kita mendapat amanat agung dari Tuhan untuk dikerjakan di bumi ini yaitu untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid Tuhan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui tujuan awal Tuhan menciptakan kita.


Life is a Temporary Assignment

Hidup adalah sebuah tugas sementara. Menyambung dari perenungan sebelumnya, bahwa kia diciptakan untuk kekekalan. Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini adalah jembatan kita menuju kekekalan, oleh karena itulah hidup di dunia disebut tugas sementara.

Saya merasa bahwa apapun yang kita kerjakan di dunia ini, sudah seharusnya kita melakukannya sebaik mungkin seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Dengan demikian, segala kesuksesan dan kegagalan yang akan terjadi semuanya akan membawa kita kepada kehidupan kekal. Diri ini bisa menjadi lebih menikmati dan mensyukuri hidup yang Tuhan anugerahkan. Menjalani semuanya dengan tenang, tidak tertekan, karena tahu bahwa hidup ini merupakan tugas sementara kita.

The Reason for Everything (Day 7)
12 Mei 2022

Semua hal di dunia ini adalah untuk Tuhan. Tuhan yang menjadi alasan dibalik semua hal di alam semesta, yaitu supaya keagungan, kebesaran dan kemuliaan Tuhan senantiasa dinyatakan. 
Kita dapat menyatakan kemuliaan Tuhan? Dalam buku ini ditulis bahwa kita menyatakan kemuliaan Tuhan dengan memuji dan menyembah Dia, peduli kepada sesama manusia, menjadi seperti Kristus baik dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, menggunakan talenta yang Tuhan anugerahkan untuk mengasihi sesama manusia, dan kita dapat menyatakan kemuliaan Tuhan dengan menceritakan-Nya kepada yang belum mengenal-Nya.

Setelah mengetahui semuanya, apa yang menjadi dasar hidupmu?

Planned for God's Pleasure (Day 8)
13 Mei 2022

Kita diciptakan karena Tuhan yang memilih kita untuk tujuan-Nya. Kita diciptakan untuk menyenangkan hati Tuhan. Pujian dan penyembahan, membaca alkitab, mendengarkan sermon memang sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan, namun apakah benar itu yang Tuhan kehendaki? Ada tertulis dalam Alkitab bahwa "segala sesuatu yang diberikan kepada tanganmu untuk dikerjakan, kerjakan semuanya itu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia". Penyembahan (worship) bukan hanya sekedar ritual melainkan rutinitas (lifestyle), dimana kita tidak dapat untuk tidak melakukannya di setiap hari. Cintai Tuhan. Pikirkan dan perkatakan kebaikan Tuhan di setiap hari. Selalu penuhi pikiran tentang begitu besarnya kasih Tuhan kepada kita setiap hari. Awali hari dan tutup hari dengan berbicara dengan-Nya. Jadikan penyembahanmu sebagai rutinitas bukan ritual.

What Makes God Smiles (Day 9)
14 Mei 2022

Tuhan itu seperti orang tua kita. Bedanya, Tuhan adalah orang tua kita di sorga sedangkan di bumi kita punya orang tua yang lain. Cara membuat Tuhan senang juga hampir sama seperti membuat orang tua badani kita senang, yaitu dengan patuh, percaya sepenuhnya, menganggap dan meyakini bahwa Tuhan paling penting dari apapun di dunia ini, mengembangkan bakat dan talenta untuk membantu orang lain. 

Semakin kita menyenangkan Tuhan, hati kita pun akan merasakan kesenangan pula. Ada kepuasan tersendiri.

Fyi saja, Tuhan sudah senang hanya dengan melihat segala aktivitas yang kita lakukan, entah itu mandi, memasak, olahraga, tidur. Tuhan senang melihat itu semua, apalagi ditambah dengan perasaan dan pikiran bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan adalah untuk Tuhan. Sukacita akan terus mengalir. Amin!

Senin, 28 Maret 2022

Perenungan Purpose Driven Life #3

 What Drives Your Life

"Tuhan berkuasa melakukan hal-hal ajaib dengan sisa hidupmu juga" 

Pengalaman di masa lalu kadang atau bahkan sering menjadi pembatas kita untuk mengambil pilihan di masa sekarang dan di masa depan. Memusuhi orang lain, takut eksplorasi potensi lebih jauh, takut gagal seperti sebelumnya, takut tersakiti lagi, dan masih banyak ketakutan dan kemarahan lainnya yang disebabkan oleh luka di masa lalu.

Saya teringat perumpamaan kakak kelas saya sewaktu SMA, kalau kamu punya sebuah apel di sakumu tanpa kamu apa-apakan. Lama-lama apel itu akan membusuk dan mengotori bajumu. Sama seperti masalah di masa lalu, kalau masalah tersebut tidak kita lepaskan maka dia akan mempengaruhi kehidupan kita di masa depan.

"Belajarlah dari masa lalumu dan lepaskan" 

Semua yang terjadi dalam hidup kita, semua beralasan. Bagaimana sikap kita memilih jalan hidup kita, cara kita memilih jalan keluar dari suatu masalah, cara kita menghidupi hidup kita. Semua ada alasannya. Lalu apakah kita akan mendasarkan hidup kita masa kini pada peristiwa/amarah/masalah yang terjadi masa lalu? Atau berdasar pada pendapat dan penilaian orang lain? Disinilah pentingnya kita mengetahui tujuan Tuhan menciptakan masing-masing kita.

Sebelumnya kamu bisa membaca perenungan mengenai alasan Tuhan menciptakan manusia

Dengan adanya tujuan dari Tuhan, kita mendapat motivasi yang tanpa batas, hidup menjadi lebih sederhana dan fokus pada hal yang penting dan membangun. Hal terpenting dari semua ini adalah belajar untuk percaya dan menyerahkan hidup kita kepada kehendak Tuhan. Seperti yang sempat saya bahas di perenungan 1. Semuanya adalah tentang Tuhan, dan hanya kehendak-Nya sajalah yang akan terjadi.

Selasa, 08 Maret 2022

Perenungan Puspose Driven Life #2

 You are not an Accident

Kemarin kita belajar mengenai Allah yang memiliki tujuan spesifik dalam menciptakan kita dan alasan kita diciptakan adalah karena Allah menginginkan kita ada.

Hari ini, pemahaman kita tentang penciptaan diri kita lebih dipertajam lagi. Kita diciptakan bukan karena ketidaksengajaan Tuhan. Justru Tuhan sudah membuat master plan hidup kita sebelum dunia dijadikan. Ia merancang setiap detil hidup kita, dari lahir hingga meninggal. 

Satu hal yang membuat saya tertegun adalah saya menyadari bahwa Tuhan begitu mengasihi kita. Dia memilih kedua orang tua kita, supaya kita bisa lahir ke dunia. Dia menciptakan kita karena Dia mengasihi kita. Saya menyadari kalau Tuhan memilih ayah yang lain, maka saya tidak akan lahir di dunia. Yang lahir dari rahim ibu saya adalah anak yang lain dengan fisik, sifat dan karakter yang lain juga.

Saya teringat ketika awal masa SMA, ada satu persekutuan siswa dan disitu terjadi pemulihan kepahitan akan gambar diri. Waktu itu kami ditantang untuk mengungkapkan hal dalam diri yang belum bisa kami terima masing-masing. Ketika itu saya menjawab bahwa saya kesal akan penampilan saya, kulit saya cokelat dan rambut saya keriting (tipikal orang timur sekali). Saya berkata begitu karena sudah lelah diejek dan dikatai teman sekolah sejak SD-SMP. Saat itu saya bingung, kenapa saya selalu diejek orang karena penampilan saya? Apa yang salah? Sekarang saya bisa berkata, saya diejek karena berbeda dengan mayoritas orang di sekitar saya. Menjadi berbeda dan unik memang sulit, tapi bisa jadi halyang luar biasa. Banyak hal yang bisa disyukuri, orang-orang dapat dengan mudah mengenali saya hanya dengan melihat rambut keriting saya. Dan masih banyak lagi hal baik yang bisa disyukuri.

Inti dari perenungan ini adalah semua hal dalam hidup kita, baik penampilan fisik, keluarga, dan hal lainnya, Tuhan ciptakan dengan sengaja dan penuh perencanaan karena begitu besar kasih Tuhan kepada kita. Tuhan menjadikan kita sebagai ciptaan paling mulia diantara semua ciptaanNya dan kita tidak bisa lepas dari eksistensi Tuhan, pencipta kita. Terus terhubung dengan Dia adalah cara untuk menjaga kemuliaan dan kehormatan manusia. Tanpa adanya hubungan tersebut, manusia akan kehilangan kemuliaan sekaligus kehormatannya.

Senin, 07 Maret 2022

Perenungan Purpose Driven Life #1

Ada yang berkata bahwa hidup harus memiliki tujuan, supaya tidak terombang-ambing. Bagian pertama ini berjudul:

Semua Bermula dengan Tuhan - It's all start with God

Tuhan yang menciptakan kita. Dia punya tujuan yang harus kita lakukan supaya tujuan-Nya dapat tergenapi, bukankah karena itu kita diciptakan-Nya? 

Sudah seharusnya kita bertanya kepada pencipta kita, apakah yang menjadi tujuan-Nya dalam menciptakan kita? Saya percaya hal itu sangat spesifik dan khusus untuk tiap orang, maka sangat mungkin jika tujuan hidupmu berbeda dengan yang lainnya. 

Yang paling penting dan harus diperhatikan adalah menjadi sesuatu yang Tuhan ciptakan. Sering kita mengedepankan ego kita masing-masing, ingin menjadi manusia sukses dengan cara kita sendiri. Ketika kita mencapai kesuksesan tersebut, dalam diri kita mengalami kekosongan dan kita mulai mencari tujuan yang baru karena menganggap tujuan awal kita sudah tidak relevan lagi. Hal tersebut akan terus berulang sampai kita membuang ego dan mulai bertanya kepada Tuhan, pencipta kita.

Poinnya disini adalah sekeras apapun kita berusaha dengan kekuatan kita sendiri, kehendak Tuhan lah yang akan terjadi. Semuanya adalah tentang Tuhan dan berawal dari Tuhan, bukan tentang kita dan ego kita.

Minggu, 26 Desember 2021

Keajaiban Tubuh Manusia

5 Fakta Unik Mengenai Tubuh Manusia

1. Otak memiliki jumlah sel saraf hampir 100 miliar buah. Jumlah yang sangat banyak tersebut digunakan manusia untuk berpikir, tertawa, melakukan sesuatu dan lain sebagainya. Kita dapat melakukan semuanya itu karena neuron-neuron otak kita membuat dan mengirimkan berbagai pesan yang tak terhitung ke seluruh jaringan tubuh setiap detiknya, kecepatan yang dihasilkan melebihi kecepatan sinyal telepon genggam di dunia. 

2. Volume darah manusia adalah 7% dari berat badannya. Karena pembuluh darah yang memiliki ukuran yang relatif panjang, yaitu sejauh 160 kilometer, kemungkinan besar yang terjadi adalah volume darah yang mengalir cukup banyak yaitu sekitar 7% dari berat badan manusia itu sendiri.

3. Paru-paru adalah satu-satunya organ yang dapat mengapung di atas air. Paru-aru banyak disusun oleh alveoli-alveoli di mana alveoli ini berisi gas karbon dioksida hasil pertukaran gas pada darah yang melalui paru-paru.

4. Telinga tidak mendengar apa pun saat tidur, hal ini terjadi karena saat tidur otak dalam keadaan istirahat dan secara otomatis otak menutup syaraf yang mempengaruhi telinga mendengar untuk berhenti bekerja.

5. Organ hati memiliki 500 fungsi, beberapa hal di antaranya adalah melawan infeksi, memproses makanan yang telah diserap dari usus, memproduksi getah empedu, senyawa yang berfungsi penting dalam sistem pencernaan makanan, menyimpan zat besi, vitamin dan bahan-bahan kimia lain yang penting, mengontrol tingkat atau kadar lemak, glukosa atau gula dan asam amino dalam darah dan detoksifikasi atau membuang zat-zat racun dalam tubuh.


5 Fakta Unik Dari Video (Saya kehilangan link videonya, nanti kalo ketemu akan segera disusulkan)

1. Proses pembuahan sel telur oleh sperma sangat rumit dan sulit. Terutama bagi sel sperma, sel sperma harus berjuang dan bertahan melewati rahim yang mengandung zat kimia (berupa asam) yang sangat mematikan bagi sperma. Dari sekian banyak sel sperma yang berusaha mencapai sel telur, hanya satu sel sperma saja yang akan berhasil membuahi sel telur. 

2. Proses pembentukan bagian-bagian tubuh janin dari yang berupa bulatan telur hingga menjadi tubuh bayi secara utuh terbilang rumit, namun dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat karena tiap detiknya setiap sel yang ada pada embrio itu berkembang dengan pesatnya.

3. Manusia diciptakan begitu rumit dan ajaib. Tubuh manusia disusun atas atom-atom kecil yang berjumlah sangat banyak, atom-atom tersebut bergabung dan akhirnya membentuk dna yang dimiliki oleh masing-masing manusia. Setiap manusia memiliki susunan dna/rna yang berbeda satu dan yang lainnya.

4. Setiap bayi memiliki kemampuan alami dalam penyesuaian diri sendiri terhadap lingkungan sekitar. Meskipun bayi masih kecil dan pikirannya masih belum benar-benar matang, namun gerakan refleks dan sistem dalam tubuhnya begitu tersistem. Salah satu contohnya adalah ketika berenang sekalipun, bayi bisa menahan napas secara otomatis karena paru-parunya tertutup dan air yang masuk ke dalam tubuh akan dialirkan menuju perut.

5. Yang kita anggap sebagai kekurangan dari seseorang justru malah bisa menjadi pengingat dan penyemangat diri sendiri untuk lebih menghargai hidup. Salah satu kisah yang diceritakan dalam video adalah seseorang yang tidak memiliki tangan dan kaki, dia hanya memiliki satu kaki yang berukuran sangat kecil. Dengan berbagai kekurangan yang ada pada dirinya, dia bisa tetap bertahan dan terus melanjutkan hidupnya. Meskipun dia tidak bisa melakukan ini dan itu seperti orang-orang pada umumnya, dia punya caranya sendiri dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya. 


Hal Yang Patut Disyukuri

Dari semua hal maupun informasi yang diperoleh, yang menjadi fokus saya adalah betapa luar biasanya Tuhan merencanakan hidup seseorang mulai dari pembuahan sel telur hingga lahir seorang bayi dan sampai bayi itu menjadi dewasa. Tuhan telah merencanakan semuanya, bagaimana bentuk tubuh kita kelak, warna kulit, tekstur rambut, bentuk wajah. Kita tidak bisa memilih ingin menjadi seperti siapa atau seperti apa. Untuk menjadi seperti sekarang ini saja saya sudah benar-benar sangat bersyukur, melihat ada orang lain yang bentuk tubuhnya bahkan tidak selengkap yang kita miliki menjadi salah satu pengingat bahwa sudah seharusnya kita bersyukur atas hidup kita ini. Kita hidup karena Tuhan mau kita hidup, kita punya tubuh karena memang Tuhan sudah rencanakan kita punya tubuh ini. Proses penyiapan tubuh ini berlangsung sangat lama, begitu kompleks dan rumit. Apa alasan kita untuk tidak bersyukur atas hidup dan tubuh yang sekarang kita miliki? Untuk menjadi seperti sekarang ini kita sudah melewati waktu dan kejadian yang begitu luar biasa, dari yang semula sel sederhana menjadi manusia yang memiliki susunan sel yang sangat kompleks.


Referensi

lood Facts. http://www.sciencekids.co.nz/sciencefacts/humanbody/blood.html. 

Human Brain: Facts, Functions & Anatomy. https://www.livescience.com/29365-human-brain.html. 

Fun Ear Facts for Kids. http://www.sciencekids.co.nz/sciencefacts/humanbody/ears.html. 

Lung Facts. http://www.sciencekids.co.nz/sciencefacts/humanbody/lungs.html. 

http://www.liver.ca/liver-health/liver-facts.aspx. http://www.liver.ca/liver-health/liver-facts.aspx. 


Sabtu, 18 April 2020

5 Hal yang Bisa Disyukuri dari Stay at Home



Di tengah pandemi ini, seakan kita diingatkan kembali untuk selalu mensyukuri setiap hal yang kita miliki sekarang.
“Bagaimana bisa bersyukur dengan kondisi seperti saat ini?” tanya seorang teman padaku.
Benar juga pertanyaan temanku itu. Dengan kondisi seperti ini sulit untuk menumbuhkan rasa syukur dalam hati. Perut selalu meronta untuk dipenuhi rasa laparnya, hati butuh diperhatikan karena terlalu lama menahan rindu. Pikiran tak henti-hentinya menampilkan rasa sesak karena uang di dompet yang semakin menipis. Bagaimana aku bisa bertahan hidup? Bagaimana aku bisa hidup penuh rasa syukur?

Sulit untuk bersyukur, memang.

Tapi justru disinilah hati kita diuji, mental kita ditempa oleh keadaan yang sulit ini.
Kita ndak pernah tahu kapan pandemi ini berakhir. Satu-satunya yang kita tahu adalah kita hidup saat ini, kita perlu untuk bertahan hidup. Salah satu caranya adalah bersyukur dan ikhlas.
Sebenarnya dalam kondisi seperti ini ada banyak hal yang masih bisa kita syukuri.

Punya kesempatan istirahat dari keramaian (Me-time)
Sadar atau tidak, manusia kadang perlu untuk menyendiri. Menyendiri yang dimaksud disini bertujuan untuk membangun kepercayaan diri kembali. Dengan menyendiri kita bisa lebih bisa memandang sesuatu secara jelas tanpa ada campur tangan dari orang lain. Kita bisa mulai merawat diri kita sendiri. makan makanan bergizi dan sehat. Berolahraga teratur. Ini patut untuk kita syukuri.

Punya kesempatan untuk introspeksi diri
Ayo kita sama-sama menghidupi hidup kita saat ini. memang benar, kondisi sedang tidak baik-baik saja. Tapi selalu ada yang bisa disyukuri atas semua yang terjadi. Percaya saja, Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi dalam hidup kita pasti ada maksud dan tujuannya. (tulis skripsi pun ada maksud dan tujuannya kan, apalagi rencana hidup).

Aku ingin mengajakmu untuk melihat hidup kita kembali. Beberapa bulan lalu, apa saja yang sudah kita lakukan? Apakah itu baik? Apakah itu kurang baik? Kamu sendiri yang bisa menilainya J

Untuk hal-hal baik yang sudah dilakukan. Good job, you’ve done the good in your life for us. Pertahankan itu, tolong jaga semangatmu untuk berbuat kebaikan. Aku percaya kamu orang yang baik J

Untuk hal-hal kurang baik yang telah terjadi. Tidak apa-apa, semua orang pernah melakukan kesalahan. Ayo sama-sama introspeksi diri dan terus mengusahakan yang terbaik.

Punya waktu yang cukup untuk self growing
Tuhan menganugerahi kita waktu 1 x 24 jam itu untuk kita mengusahakan hidup kita. Dalam hal apapun itu, kita bisa mengusahakannya. Terlebih fokus pada pengembangan diri seperti membaca buku, mencoba resep masakan baru, mempelajari hal-hal baru. Mungkin saat ini kita belum mengerti, akankah kemampuan/pengetahuan itu berguna untuk kita sendiri atau tidak. Just wait and see. Bagiku belajar dan menambah pengetahuan itu tidak ada ruginya sama sekali.

Lebih hemat
Ditengah pandemi ini, kita diminta untuk tetak tinggal di rumah. Menjaga jarak dengan orang lain. Berperilaku hidup bersih dan sehat. Makan makanan yang bergizi. Sebagian besar warung makan mulai tutup. Hal ini mendorong kita untuk mengolah makanan kita sendiri. kita belanja kebutuhan pokok kita sendiri dan mengolahnya sendiri. membeli kebutuhan yang memang benar kita butuhkan. Dengan demikian, kita bisa lebih hemat dari biasanya (yang bisa saja jajan tiap hari, sering membeli barang-barang yang tidak esensial).

Quality time bersama keluarga
Biasanya mungkin kita terlalu fokus pada pekerjaan kita masing-masing sehingga kurang ngobrol dengan keluarga sendiri. padahal keluarga seharusnya menjadi tempat paling nyaman untuk bercerita dan berkeluh kesah. Dengan kondisi seperti ini, kita punya waktu lebih untuk membangun kembali relasi kita dengan anggota keluarga kita. Kita bisa ngobrol dengan topik apapun, bisa bermain games bersama, dan melakukan banyak hal bersama-sama.

mungkin masih banyak hal yang bisa kita syukuri saat ini. apapun itu, meskipun itu tidak tertulis disini. Aku berharap itu bisa jadi alasan kamu bersyukur hari ini J

jaga kesehatan teman-teman, stay safe. Jangan lupa untuk selalu tersenyum hari ini. semesta mendukungmu.

kata kunci: bersyukur, coronavirus, indonesia, stay at home

Kamis, 12 Maret 2020

Takut dan Khawatir


Pasti ada alasan tersendiri mengapa kita dipilih untuk menjadi seseorang. Entah secara tidak langsung kita diminta untuk melakukan sesuatu tanpa kita sadari, semuanya terasa nyata dan asli, tanpa direkayasa sedikitpun.

Ceritanya berawal dari cerita seorang teman dekat yang diamanahi untuk menjadi ketua acara. Dia sempat ragu untuk meng-iya-kan tawaran tersebut, dia merasa bahwa dirinya masih merasa takut untuk memimpin dan membimbing orang lain yang jelas-jelas beda pemikiran dengan dirinya sendiri. Katanya hatinya lebih condong untuk meng-iya-kan dibanding menolaknya, tapi dia takut kalau saat dia menerima tawaran itu dia ndak bisa menjalankannya dengan baik.

Sama halnya dengan pengalaman yang beberapa waktu lalu telah c-u-k-u-p berhasil saya lewati, ya meskipun sambil nangis kayak anak kecil hahaa. Ceritanya serupa dengan teman dekat saya, serupa tapi ndak sama. Sama-sama diamanahi untuk memimpin orang-orang yang belum terlalu saya kenal, namun beda acara, acara yang saya pegang tepat setelah acara yang dipegang oleh teman dekat saya selesai.

Tepat saat itu saya seperti merasakan perasaan yang dirasakan teman dekat saya saat ditawari tawaran seperti itu. Takut menerima, takut ndak bisa mimpin, takut ndak dianggap dan dianggap remeh serta masih banyak ketakutan lainnya yang ndak bisa saya sebutin satu-satu.

Ditambah lagi, saya dalam tim tersebut merasa sendiri. Pasalnya, hanya saya di tim tersebut yang merupakan angkatan pertengahan (eh, ndak deng, ada anak pertengahan lain anak pwk, tapi kami belum terlalu akrab dibandingkan dengan teman-teman pengurus).

Entah apa yang saya rasakan saat itu, bingung, takut, resah, nyampur jadi satu. Jujur, memimpin orang lain yang batu dikenal itu rasanya canggung. Menurut kalian gimana? Saya sih iya ya wahaa, dont judge me guys, kalian belum tau saya orangnya seperti apa hehe.

Saya susah ngomong di forum gede, tapi saat diminta untuk face to face saya berani buat ngomong apapun. Ya, saya terlalu takut orang banyak melihat ke saya saat saya bicara dan yang paling saya takutkan adalah diserang menggunakan kata-kata. Pernah saya berniat untuk menolak pelobian tersebut, namun saat digumulkan dan didoakan Tuhan kasih saya jawaban.
Bukan kamu yang memilih Aku, Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta  kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.


Yohanes 15 : 16
Iya memang benar, Tuhan memilih saya dengan alasan tertentu entah apapun itu alasannya pasti itu merupakan yang terbaik, ya kan? Tapi setelah menyadari hal itu pun masih banyak hal yang mengganggu pikiran saya, salah satunya adalah kuliah saya dan kegiatan saya yang lainnya, belum lagi keinginan untuk pulang kampung itu lebih besar dibanding yang lainnya ._.

Tiba-tiba saat renungan pagi pun ada satu ayat yang memang mungkin Tuhan jawaban Tuhan atas apa yang saya rasakan saat itu, khawatir.

Tuhan tahu yang terbaik dan Tuhan sudah menjamin hidup saya kedepannya, itu janji Tuhan yang saya yakini saat itu. Memang benar, Tuhan itu baik! Lambat laun semuanya berjalan lancar, saya dapat berkomunikasi dengan teman-teman satu tim dan bersyukur sekali mereka mau menerima saya dengan sikap dan kondisi saya yang seperti ini. Meskipun, dalam perjalanannya banyak hal yang terjadi yang mungkin mengganggu pikiran saya, tapi Tuhan tetap menguatkan dan selalu meyakinkan saya bahwa bersama Tuhan semuanya pasti baik-baik saja.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia, sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.


1 Korintus 10 : 13




Satu hal yang saya percaya hingga saat ini bahwa Tuhan sudah menjamin hidup kita dan kita sudah dipilih-Nya untuk melakukan suatu hal sesuai dengan rencana-Nya karena Tuhan menginginkan hal yang terbaik yang terjadi dalam hidup kita. Tetap semangat ya teman-teman semuanya, Tuhan Yesus berkati kita semua :))

Sabtu, 07 Maret 2020

Seperti Apa Pribadi yang Lemah Lembut itu?




Sering kita menganggap bahwa orang yang pelan berbicara itu adalah orang yang lemah kembut. Begitu juga dengan orang yang sopan adalah orang yang lemah lembut. Tapi apakah pikiran itu terbukti benar?
Dalam kbbi dijelaskan bahwa lembut berarti tidak keras, mudah dibentuk, baik hati (halus budinya), tidak bengis, tidak pemarah, tidak kasar dalam bertutur kata.
Mari kita bahas satu per satu.

Tidak keras dan mudah dibentuk
Apa yang maksudnya? Sama seperti plastisin, bahannya lembut dan lunak sehingga mudah untuk dibentuk menjadi apapun. Orang yang punya sifat lembut juga demikian. Mudah diarahkan untuk menjadi lebih baik lagi. Mau menerima masukan yang sifatnya membangun. Sifat lembut ini bisa mendatangkan kebaikan yang luar biasa buat orang itu sendiri. Dia bisa jadi orang yang luar biasa.

Baik hati (halus budinya) dan tidak pemarah
Halus budinya merupakan sifat dimana orang tersebut dapat memosisikan dirinya diantara sifat orang yang berbeda-beda. Bisa mengontrol emosinya saat berhadapan dengan orang yang punya sifat kebalikan dari dirinya. Tidak mudah marah dengan situasi yang menghadangnya saat itu. Selalu sabar dalam menghadapi segala sesuatunya.
Dalam hal ini, bukan berarti orang yang lemah lembut itu tidak bisa marah. Mereka bisa mengendalikan emosi mereka. Dapat menggunakan emosi pada waktu yang tepat dengan alasan yang tepat. Dalam kondisi yang tidak benar, orang tersebut berani menegur dengan alasan yang jelas yaitu supaya kondisinya menjadi benar sesuai aturan.

Tidak kasar dalam bertutur kata
Orang lemah lembut menguasai emosinya secara utuh, baik dari tingkah lakunya hingga tutur kataya. Pilihan kata yang diucapkan pada orang lain adalah kata yang membangun. Selalu berusaha untuk tidak menyakiti orang lain melalui kalimat maupun kata yang diucapkan. Umumnya orang ini sangat menyayangi orang lain.

“Lalu bagaimana cara untuk menghadapi orang yang menjengkelkan? Haruskah kita tetap lembut pada mereka? Meskipun tak jarang kita disakiti?”

Jawabannya adalah IYA, berusaha untuk tetap lembut. Bisa saja hal menjengkelkan yang dia lakukan itu karena kekesalannya kepada kita di masa lalu. Entah kita pernah melukai dirinya atau bagaimana. Cara pertama adalah untuk tetap sabar dan introspeksi diri apakah kita melukainya di masa lalu? Kalau iya, meminta maaf adalah langkah awal yang dapat dilakukan. Setelah itu, berusaha untuk mengasihinya melalui tindakan/perilaku dan perkataan kita. Sangat mungkin dia bisa jadi sahabat kita :”)
Cara kedua adalah dengan tetap sabar dan lembut padanya. Bisa saja ada alasan dibalik tingkahnya yang menjengkelkan itu. Mungkin dia sedang ada masalah atau pergumulan. Butuh teman untuk menceritakan unek-uneknya itu tapi bingung bagaimana caranya, dan yang terjadi adalah dia menunjukkan sikap menjengkelkannya kepadamu. Bisa jadi secara tidak langsung dia memilih kita untuk jadi teman ceritanya, tapi kita tidak menyadari itu. :”)

Memang, menahan emosi itu sangat sulit. Mengendalikannya apalagi, butuh tenaga ekstra. Namun, sekali kita bisa mengendalikan emosi kita, kita akan mengerti mengapa manusia diciptakan sebagai makhluk sosial hehe
Yang saya dapat, emosi ada supaya kita berani untuk menyatakan kebenaran diantara yang salah. Bisa belajar untuk lebih berempati kepada teman dan saudara. Ayo, sama-sama belajar untuk mengendalikan emosi dan jadi lemah lembut :”)

Be wise in the way you act toward outsiders; make the most of every opportunity. Let your conversation be always full of grace, seasoned with salt, so that you may know how to answer everyone.Colossians 4:5-6 | NIV |

Ayat itu adalah salah satu pengingat saya untuk bertindak dalam hidup saya. Menggunakan setiap kesempatan (waktu) yang saya miliki untuk menyatakan kasih Tuhan saya kepada teman-teman dan orang sekitar saya. Bagaimana saya menyatakannya? Jelas melalui tindakan dan perkataan saya sehari-harinya.

Sabtu, 29 Februari 2020

Soal Prioritas, Menyediakan Waktu, dan Pengorbanan


Kalian pernah tidak ngerasa ndak produktif? Ngerasa kalo waktu 24 jam sehari yang kamu miliki itu tidak cukup untuk melakukan semua tugas dan pekerjaanmu? Ngerasa keos dan capek banget menjalani hari-harimu?

Kita sama. Kamu mengalami hal yang sama denganku.

Beberapa waktu kemarin tepatnya sehabis kumpul bareng teman-temenku, aku dapet satu pelajaran berharga dan aku ingin membagikannya padamu, iya kamu yang lagi baca tulisanku ini. salah satu mentorku tiba-tiba mengirim sebuah pesan singkat di grup kami, isinya tentang tantangan untuk menyempatkan waktu sharing dengan teman sebaya. Sharing apapun, masalah hidup, kuliah, sekolah, pekerjaan, cinta, semuanya. Awalnya sempat ragu, tapi setelah kurenungkan tantangan itu sebenernya ngaruhnya besar banget terutama supaya bisa belajar bagi waktu dan menyediakan waktu.

Terus apa hubungan dari kejadianku itu dengan perasaan tidak produktif?

Kalo aku sendiri ya, mikirnya gini. Untuk melakukan sebuah kegiatan atau aktivitas yang melibatkan orang lain itu perlu menentukan waktu yang tepat, janjian dulu lah bisa ketemuan buat sharing kapan. Dalam penentuan waktu ketemu itu saja sulit menentukan titik temunya, apalagi teman-teman lainnya punya kesibukannya sendiri-sendiri yang penting ya tentunya. Tapi disitulah letak ujiannya. Untuk menemukan waktu temu itu, perlu ada yang harus dikorbankan. Mungkin pekerjaan atau agenda yang lainnya. Supaya bisa ketemuan. Dengan begitu, sesi sharing/ketemuan kami itu adalah prioritas saat itu. Yang namanya prioritas, meskipun ada kegiatan lain yang waktunya bersamaan, sudah pasti kegiatan yang jadi prioritas lah yang akan dilakukan.

Menyediakan waktu
Mungkin perasaan tidak produktif itu muncul karena kita kurang menyadari banyaknya kegiatan yang harus kita jalani dalam satu hari ini. Sehingga seringnya malah jadi males-malesan, mikirnya masih bisa dilanjutin besok kalo hari inii tugasnya belum selesai. Tapi, hey, tugas kita hari ini bisa jadi bukan hanya itu saja. Kalo kita menunda menyelesaikan sekarang, tugas kita besok akan makin banyak. Dan akan terus berulang terus dihari besoknya. Langkah awal yang bisa dilakukan ya itu tadi, menyadari kalo tugas kita hari ini bukan cuma satu dua tugas doang, mungkin bisa dibuat to do list harian. Setelah bangun tidur, ambil waktu 10-15 menit untuk meditasi dan menuliskan kegiatan apa saja yang harus dilakukan hari ini. dengan begitu, kita akan mudah untuk mengira-ngira waktu yang kita perlukan untuk segera menyelesaikan pekerjaan tersebut. intinya adalah menyediakan waktu yang kita miliki untuk mengerjakan masing-masing pekerjaan yang tertulis di to do list hari itu.

Pengorbanan
Dengan adanya daftar to do list yang kita buat untuk satu hari itu. Jelas daftar kegiatan itulah yang kita prioritaskan untuk dikerjakan. Diluar itu, baru dipikirkan setelah daftar di to do list sudah selesai. Inilah yang dinamakan pengorbanan tentang kegiatan lain diluar to do list harian kita. Tapi jangan mengesampingkan hal-hal urgent seperti periksa ke dokter ketika tiba-tiba sakit dan hal urgent lainnya.

Kalau kita sadar prioritas kita, kita pasti bisa menyempatkan waktu kita untuk itu dan mengorbankan yang lainnya untuk menunaikan prioritas kita. Hidup ini penuh pilihan, satu pilihan kita ambil, yang lainnya kita korbankan. Terus lakukan hal-hal yang dirasa baik, dan temukan pilihanmu sendiri. jangan pernah sesali keputusan tapi teruslah perjuangkan keputusan hidupmu.

Senin, 13 Januari 2020

Makna Dibalik Menunggu dan Memilih

Menungu
Sesuatu yang membosankan bukan?
Memilih
Sesuatu yang sulit bukan?

Bagaimana kalo dalam suatu hal kita mau tak mau harus menunggu dalam waktu yang lama, dan setelahnya kita diminta untuk memilih satu diantara sekian banyak opsi. Apakah mkita punya prinsip dasar yang kita jadikan patokan dalam menjalani dan mrmilih suatu hal?

Pernahkah kamu merasa ketika dunia memaksamu untuk bergerak cepat. Tapi kamu diminta takdir untuk menunggu yang terbaik datang. Tidak sabar, emosi, bosan, hilang semangat itulah yang mungkin kita rasakan saat menunggu dalam rentang waktu yang lama. Dalam menunggu butuh energi ekstra, butuh kesabaran lebih, dan pengendalian emosi. 

Pernahkan juga setelah kamu berhasil menunggu, kamu justru diuji lagi oleh takdir untuk bisa memilih pilihan terbaik versi kamu? Kalau iya, kita dalam keadaan yang sama. Seakan seperti hadiah dari keberhasilan kita mrnguasai diri kita, ego kita, emosi kita untuk bisa bertahan menunggu kesempatan dan pilihan terbaik datang. Ketenangan dan prioritas sangat diutamakan disini. Dasar pengambilan keputusqn jelas berpengaruh juga.

Sama seperti halnya aku sekarang yang sedang menunggu bis untuk pergi ke tujuanku. Pertama sampai di tempat pemberhentian bis, hujan deras tak terelakan. Kesabaranku diuji, terlebih lagi saat aku sudah berlari mengejar bis tapi bis itu meninggalkanku. Aku tak bisa mengedepankan kemauanku, egoku sendiri. 

Beberapa waktu berlalu.

Ada satu bis yang mau mengangkutku ditengah derasnya kota Sragen, tanpa kusadari bis itu ada label "CEPAT" Di kaca depannya, yang artinya ini bis patas eksklusif. Baiklah mungkin ini hasil dari ketidaksabaranku menunggu bis datang menjemputku. Sehingga perasaan grusa-grusuku mendistraksi pikiranku untuk segera berangkat.

Dari sinilah aku menyadari betapa emosi dan pikiran itu mampu mempengaruhi pilihan yang kupilih saat itu. Karena terdesak situasi yang urgent ditambah dengan kondisi Kota Sragen yang sedang hujan, here I am, didalam sebuah bis yang menurutku tidak tepat. Karena alasan emosi semata.

Andai saja aku tidak emosi saat itu atau jika saja saat itu aku bisa sedikit saja mengontrol rasa kesalku karena keadaan, aku pasti sudah didalam sebuah bis dengan tarif normal sekarang ini. Btw, bis yang kunaiki nyatanya memiliki tarif 3 kali lipat lebih mahal dari tarif bis pada umumnya. Padahal kondisi keuangan saya sedang buruk-buruknya.

Hmm, hidup itu rumit ya...

Yang ingin kusampaikan padamu, kamu yang membaca ocehanku ini, tolong jangan seperti aku aku yang lainnya. Tolong sadari bahwa kita sendirilah yang punya kuasa mengontrol emosi dan perasaan kita masing-masing. Tolong untuk tetap tenang dalam mengambil keputusan, jangan grusa-grusu. 

Kalau diminta untuk menunggu, menunggulah selama yang kamu bisa. Kesabaran kita sedang diuji, apakah kita cukup kuat untuk bertahan ataukah tidak. Kalau diminta untuk memilih, memilihlah dalam keadaan yang tenang. Kalo lagi panik, ambil waktu sebentar untuk menenangkan diri. Kalo udah tenang, barulah berpikir untuk memilih.

Yang terbaik bukan yang cepat tapi yang dipikirkan matang-matang. Yang terbaik belum tentu yang paling mantap, tapi yang sesuai dengan kondisi kita masing-masing, tidak kurang dan tidak lebih.




Senin, 06 Januari 2020

Langkah Siapku Menghadapi Tahun Baru

Selamat Tahun Baru 2020!!
Tahun 2019 memang tahun terkeos sela 21 tahun aku hidup. Tahun paling menguras tenaga dan emosi jiwa. Tepat diumur yang udah kepala 2, udah punya tanggungjawab sendiri untuk semua pilihan yang diambil. Merupakan tahun terakhir aku dimasa kuliah (amin). 2019 mengharuskanku untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan aku tempuh kedepannya nanti. 

Meskipun banyak rencana dan resolusi yang kupersiapkan di tahun sebelumnya, namun eksekusinya tidak semua rencana tersebut dapat kuusahakan semaksimal mungkin. Secara garis besar targetku di tahun 2019 ada 3 yaitu sehat jasmani, sehat rohani, dan sehat secara keuangan. Sehat jasmani berhasil kuterapkan, dapat dilihat dari performa dan intnsitas sakit yang kurasakan di tahun 2019. Sehat rohani tidak terlalu bisa kucapai dengan maksimal, pasalnya kesehatan mentalku benar-benar ambyar di tahun 2019. Banyak permasalahan yang datang, masalah di skripsi, organisasi, pelayanan, juga datang dari keluarga. Secara keuangan aku juga tidak bisa maksimal, I'm stressed for all problem that comes to me, and I can't solve my financial problem, I don't get the way to change it as soon that year.

Ehmm...

Kebetulan minggu ini adalah awal tahun, aku pengen bikin refleksi diri di tahun 2019 dan menentukan langkah apa yang bisa kulakukan di 2020 (tahun ini) supaya hidupku lebih bermakna. Menurutku tidak ada kata terlambat sih supaya bisa berubah, jadi mau kapan aja kita menentukan untuk berubah pasti bisa kok, asal niatnya kuat.

Sekarang, aku mau evaluasi dulu gimana sih hidupku di tahun 2019 kemarin? Aku mulai bertanya pada diriku sendiri mengenai hal-hal seperti dibawah ini. Pertanyaan dibawah ini kubuat sesuai dengan resolusi tahun 2019 yang kurencanakan sebelumnya. Okee, here we go, let's anwer the questions one by one!

Sudahkan aku menyayangi diriku sendiri?
Sudahkah aku mengutamakan diriku sendiri sebelum mengutamakan orang lain?
Sudahkah aku melakukan evaluasi harian?
Sudahkan aku membuat catatan berisi rasa syukurku tiap harinya?
Sudahkan aku rutin melakukan olahraga atau minimal yoga tiap pagi setelah bangun tidur?
Sudahkah aku menggunakan waktuku secara maksimal?
Sudahkah aku berhasil mengontrol emosiku saat menghadapi masalah?
Sudahkah aku mengatur keuanganku secara maksimal?
Bisakah aku menabung?
Sudahkah aku menjaga pola makanku?

Setelah menjawab masing-masing pertanyaan itu. Aku bisa menarik kesimpulan, apakah aku berhasil atau justru tidak menghasilkan perubahan yang berarti.

Selanjutnya, di tahun 2020 ini. Aku akan berusaha untuk memperbaiki hal-hal yang belum bisa kumaksimalkan di tahun 2019. Apa itu?

Rahasiaaa :p
Nanti akan kuceritakan kalo sudah tercapai yaa hehe

Hehe

Lanjut ya, sebenernya hal yang ingin sekali kubagikan disini adalah penting bagi masing-masing kita untuk mengetahui pencapaian apa saja yang telah kita dapatkan. Tidak harus pencapaian besar, bisa mengubah rutinitas bangun siang jadi bangun lebih pagi itu juga termasuk pencapaian yang luar biasa. Seberapa kecil perubahan yang kita lakukan, wajib kita syukuri. Karena hidup kita juga merupakan anugerah, sudah sewajarnya kita bersyukur. 

Selanjutnya adalah penting untuk mengevaluasi bagaimana kita hidup setiap harinya, bagaimana kita melewati satu tahun masa hidup kita. Apakah kita bisa menikmatinya atau justru kita merasa tertekan? Setelah itu kita bisa merencanakan segala sesuatu yang ingin kita perbaiki dari tahun sebelumnya di tahun depan.

Itu saja cerita singkatku di pergantian tahun ini. Kuharap siapapun kamu yang membaca ini, selalu dilingkupi sukacita senantiasa. Selalu sayangi dirimu, karena kalo bukan kamu yang sayang siapa lagi? Mengharapkan manusia itu tidak akan ada habisnya. Perbanyak doa dan jagalah kesehatanmu. Siapapun kamu, tolong tetap berjuang untuk hidup yaa! Hidup ini anugerah Tuhan yang sangat luar biasa. Badan boleh capek, lesu, lemas, tapi semangat jangan dan tetaplah ceria.

Karena..
Hati yang gembira adalah obat yang manjur dan semangat yang patah keringkan tulang.

Angkat suaramu, ukir senyummu!

Selamat tahun baru 2020!!

Kamis, 01 November 2018

Remember Me?


Ingat Aku, Saat Kau Lewati
Jalan Ini, Setapak Berbatu
Kenang Aku, Bila Kau Dengarkan
Lagu Ini, Terlantun Perlahan
Reff I
Barisan Puisi Ini
Adalah Yang Aku Punya
Mungkin Akan Kau Lupakan
Atau Untuk Dikenang
Ingat Aku Bila Kau Terasing
Dalam Gelap Keramaian Kota
Reff II
Tulisan dariku ini
Mencoba mengabadikan
Mungkin akan kau lupakan 
Atau untuk dikenang
Doakanlah aku malam ini
Sebelum Kau, Mengarungi malam
Doakanlah aku malam ini
Sebelum kau mengarungi malam 

Untuk Dikenang - Jikustik

 Pertama kali denger lagu ini dari radio ibu kos yang non stop 12 jam berbunyi biar kosan ndak sepi. Liriknya simpel tapi berhasil menusuk dalam perasaan. Ya maaf ya, saya emang lebay,cengeng dan lemah sekali soal perasaan. Tiba-tiba saja teringat dengan seseorang yang sedang sakit baru-baru ini, ada dua orang, keduanya cukup dekat dengan saya. Entah mengapa saat dengar lagu ini, bukan hanya liriknya yang benar saya rasakan, tapi lebih ke lantunan melodinya. Seolah-olah mengajak saya berjalan-jalan dan ikut merasakan apa yang teman saya sedang rasakan saat itu. Dan lagi, perasaan ndak bisa bohong kan?

Rasanya takut dilupakan disaat-saat sulit mereka. Takut dianggap ndak peduli lagi, takut karena hal itu mereka menjauh. Takut saat mereka sembuh nanti mereka akan berubah, atau malah saya yang berubah?

Padahal baru beberapa hari, belum beberapa tahun, puluh tahun, tapi kenapa rasanya seperti ini?



Minggu, 08 Juli 2018

Mengampuni Teman itu Berat?

Benar yang saya baca di salah satu postingan blog. Bisa saja seseorang yang kamu anggap sebagai sahabat, ternyata merupakan sahabat orang lain dan dia mengakui kalau benar begitu. Dan kamu tetap dianggap sebagai teman oleh dia, teman lo ya bukan sahabat.

Dan seakan-akan kamu telah mengusahakan semuanya untuknya namun dia ndak melakukan hal yang sama untukmu. Hmm, mungkin bisa cek kembali hatimu? Kamu mengasihi dia karena ingin mendapatkan balasan perlakuan yang sama atau bagaimana?

Kalau iya, mungkin sebaiknya kamu berhenti mengharapkan semua itu kembali ke kamu. Hey, kita diciptakan Tuhan untuk saling mengasihi tanpa mengharapkan apapun kembali pada kita. Seperti Tuhan yang rela berkorban di kayu salib demi saya dan kamu tentunya, Tuhan melakukan itu semua karena memang Tuhan benar-benar menyayangi kita. Betapa berharganya kita dimata-Nya, coba tiru hal itu semua. Mengasihi tanpa pandang buluh.

Tetap berlaku kasih ke semua orang, ya meskipun kadang keadaan kita lagi sulit. Tapi cobalah. Hatimu akan lega. Bebas dari beban, karena semua sudah lepas dari hati. Belajar mengampuni.

Ndak sedikit orang yang lebih mementingkan dirinya sendiri (termasuk saya ya). Merasa selalu ingin diperhatikan, namun sulit untuk memerhatikan kembali orang disekitar. Apa kita terlalu egois?
Hmm, mungkin iya. Tapi menurut saya sikap itu muncul sebagai akibat dari rasa ingin mencapai sesuatu secara bagus, sempurna. Berbagai cara dilakukan untuk mencapainya, termasuk mengesampingkan orang lain dmi tujuan kita masing-masing.

Hal itu ada baiknya juga ada buruknya, dengan mengesampingkan orang tujuan utama dapat kita capai namun diantara pencapaian tersebut kita punya teman yang merasa rusak hati akibat perilaku yang kita lakukan sebelumnya.

Apa yang harus saya lakukan?

Berdoa
Mendoakan teman yang kita sakiti atau juga teman yang menyakiti kita. Percayalah. Tuhan turut bekerja dalam segala hal dalam hidup kita. Asalkan tujuan kita baik, doakanlah. Doa dapat mengubah segala sesuatunya.
Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Minta Maaf
Melakukan apa? Jelas, minta maaf kepada teman kita itu. Perbuatan merupakan bukti nyata yang bisa kita sampaikan kepada teman kita, bahwa kita benar-benar menyesal. Ndak ada yang salah dari minta maaf kan? Kita bisa jadi malah berteman baik dengan mereka lo :))

Berbuat Baik
Selanjutnya apanih? Berbuat baik!
Iya, setelah kita sadar bahwa semua hal yang kita lakukan sebelumnya salah dan menyakitkan hati. Sekarang, belajarlah untuk berbuat baik. Dari perkataan, perbuatan, dll.
Berusaha menahan untuk ndak bicara kotor ke teman, ndak mengejek teman yang bertubuh gini dan gitu, berusaha ndak menyakiti teman secara fisik, berusaha membantu teman yang membutuhkan. Intinya melakukan semua hal yang baik untuk dilakukan. Percayalah, hidup ini akan lebih bahagia :))
Ibrani 10 : 24
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Sabtu, 23 Juni 2018

Liburan : Bintang Malam Lebaran


 Malam Lebaran terasa berbeda dibandingkan dengan malam-malam yang lainnya. Mungkin karena waktu hari-hari biasanya saya keluar malam tanpa mempedulikan apakah langit malam itu ditaburi bintang-bintang atau ndak hehe. Selama liburan di rumah, semua hal yang sebelumnya ndak bisa saya lakukan jadi bisa saya lakukan. Salah satunya adalah melihat bintang di langit malam, beruntungnya saat itu awan belum menutupi langit sehingga pemandangan bintang di langit malam dapat dengan jelas teramati.

Indah, pemandangan langka yang mungkin jarang saya lakukan ketika masih di perantauan. Yogyakarta, meskipun kamu selalu ngangenin tapi kamu ndak bisa ngalahin kangennya saya ke kampong halaman saya. Ada banyak hal yang ndak bisa saya dapatkan di kamu dan hanya bisa saya dapatkan di kampung saya, hangat, nyaman, bintang, suara jangkrik dimalam hari, kunang-kunang, suara burung yang terbang bebas di pepohonan, itu semua yang selalu bikin saya kangen kampung saya. Karena itu semua ndak saya temukan di kota perantauan saya.

Andaikan saya punya kamera yang lebih tajam, mungkin saya bisa memfoto bintang-bintang di langit malam kala itu. Tapi ndak apa-apa, kamera hp saya sudah cukup luar biasa bisa menangkap foto bintang di langit malam itu, ya meskipun hanya satu bintang yang tertangkap.

Hanya bintang yang hadir malam itu, kunang-kunang sama sekali ndak menampakkan dirinya. Sampai mas bertanya-tanya sebenernya apa yang terjadi sama kunang-kunang kok akhir-akhir ini dia sama sekali ndak menampakkan diri?

Padahal sudah bukan musim hujan lagi, tapi kunang-kunang yang biasanya muncul, saat itu sama sekali satupun ndak ada yang menampakkan dirinya.

Dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya dan sesudahnya, malam lebaran itu yang paling indah. (langitnya loh ya wkwk. Eh ndak juga deng suasananya juga, soalnya sekeluarga lengkap ngumpul di rumah dan ndak ada yang pergi-pergi keluar, biasanya mas sih yang keluar wkwk)

Senang bisa merasakan kembali momen seperti itu diumur saya yang sudah kepala 2 ini (huhuu, tua banget ya saya :”). Momen tersebut termasuk langka, mengingat saya dan mas sama-sama merantau di dua universitas yang berbeda tapi bersebelahan (ini maksudnya masih satu kota ya hehe, Yogyakarta).

Ya, kami sama-sama merantau di kota pelajar di Indonesia, Yogyakarta. Meskipun begitu, kami juga jarang sekali bertemu padahal satu kota dan universitasnya bersebelahan, jarak kos kami hanya 2 km! Tapi karena kesibukan kami masing-masing yang akhirnya menjadi alas an kami ndak pernah ketemu. (sebenernya pernah, tapi intensitasnya jarang wkwk, seringnya kontakan via whatsapp sih hehe)

Mas sedang sibuk sama skrispsi dan penelitian untuk tugas akhirnya, sedangkan saya ya karena jurusan saya termasuk yang punya kegiatan lapangan buanyak biangettt, S1 berasa diploma bau-bau nya tuh. Cuma praktik nya nilainya 1 sks, beda sama diploma hehe ;)

Puji Tuhan bisa merasakan momen keluarga yang sedemikian rupa dan ditemani bintang yang bertaburan di langit, meskipun kunang-kunang ndak menampakkan dirinya. Saya harus tetap bersyukur. Tuhan hebat bisa nyiptain semuanya yang indah-indah itu.

Jumat, 15 Juni 2018

Ulang Tahun : Tuhan Penyayang dan Setia

Beberapa hari yang lalu adalah hari ulang tahun saya hehe. Bukan hal yang penting kok untuk kalian semuanya, bahkan saya ingin lupa ingatan bahwa hari kemarin itu adalah hari ulang tahun saya, dimana saya harus menghadapi hari tersebut disetiap tahunnya secara berulang.

Mengapa?

Sebenarnya seberapa pentingkah merayakan ulang tahun bagi kalian? Seberapa pentingnyakah ulang tahun kita diingat oleh teman-teman kita semuanya? (disini keluarga ndak saya sebutkan ya, soalnya dalam hal ini saya mikirnya keluarga selalu inget tanggal ulang tahun anggotanya, seperti ibuk mas dan simbah saya yang inget kalo kemarin itu hari ulang tahun saya hehe).

Perasaan senang, mungkin itulah yang menjadi dasar kita mengharapkan ucapan dari teman-teman kita. Merasa diperhatikan oleh teman-teman kita, merasa dianggap sebagai teman dan tentunya kehadiran kita dianggap cukup berarti dalam hidup mereka (mungkin).

Dan bagaimana kalo semuanya itu ndak kita dapatkan? Padahal kita udah berusaha memperhatikan teman kita saat mereka sedang berulang tahun?

Sedih?

Kecewa?

Merasa ndak dianggap?

Merasa ndak penting?

Tenang cah….

Tuhan Yesus mengasihi kamu, Tuhan jauh lebih peduli dan sayang sama kamu melebihi teman-temanmu di dunia ini. Teman-temanmu bisa datang dan pergi, cepat hadir begitu juga cepat berlalunya. Tapi Tuhan Yesus itu setia sama kamu, Tuhan rindu buat denger kamu ngomong sama Dia, Tuhan kangen kamu cerita tentang keseharianmu ke Dia. Mengapa kamu lebih mementingkan teman-temanmu dibandingkan Tuhan Yesus yang jelas-jelas setia sama kamu?

Setelah saya bangun tidur di hari ulang tahun saya, saya mendapatkan bahwa Tuhan ingin saya untuk tetap bersukacita dan mengucap syukur serta selalu berdoa di setiap waktu yang saya miliki

1 Tesalonika 5 : 16-18
Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Saya baru tahu, kalo ternyata Tuhan nyatakan ayat tersebut dengan memposisikan saya di hari ulang tahun saya dimana banyak teman saya yang ndak memberi saya sekedar ucapan selamat ulang tahun. Meskipun hal itu terjadi, saya diminta untuk tetap bersukacita karena Tuhan mengasihi saya, benar Tuhan mengasihi saya juga mengasihi kamu J

Namun, diantara itu semua Puji Tuhan masih ada satu sahabat saya dari SD (Sekolah Dasar) yang setia setiap tahunnya selalu memberi saya ucapan selamat ulang tahun. Dia selalu inget ulang tahun saya (hueee, terharu sayaa:’))

Puji Tuhan keluarga mengingat ulang tahun saya, dan Puji Tuhan juga saya dapat kado dari mas :**

Tuhan menepati janji-Nya sama saya, Tuhan selalu mengingatkan saya untuk jangan kuatir akan hari esok, selalu ada harapan di hari esok, apapun yang saya butuhkan sudah Tuhan rencanakan dari semulanya.

Yeremia 31 : 17a
Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN

Hadiah yang diberi mas buat ulang tahun saya tahun ini, sama seperti yang saya doakan ke Tuhan beberapa bulan sebelumnya. Dimana sampai hari ulang tahun saya pun saya belum bisa membeli barang tersebut karena tabungan saya sendiri belum cukup untuk membeli barang tersebut :”

Saya benar-benar membutuhkan barang tersebut buat kuliah lapangan saya, untuk jaga-jaga kalo ada apa-apa sama laptop saya saat pengerjaan data lapangan yang kemungkinan ukurannya cukup besar.

Tapi Tuhan bilang

Matius 6 : 25-26
25“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? 26Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Burung-burung di langir saja Tuhan yang cukupkan segala kebutuhannya, apalagi kita? Bukankah kita melebihi burung-burung itu? Kita punya akal pikiran yang bisa diusahakan untuk mendapatkan sesuatu, kita punya ini semua karena Tuhan juga yang menciptakan kita seperti ini. Kita melebihi burung-burung itu karena kita bisa menerima kebenaran Tuhan melalui Firman-Nya. Dengan Firman, kita bisa tahu apa saja yang Tuhan janjikan atas hidup kita. Just try and you’ll find it, trust me ;)

Karena tertulis…

Matius 6 : 33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Cari dulu Tuhan, kenali Tuhan. Bangun hubungan dengan Tuhan. Ndak aka nada yang perlu dikhawatirkan lagi setelah kamu kenal sama Tuhan.

Saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk menikmati anugerah kehidupan yang Tuhan kasih buat saya dan mengagumi semua ciptaan-Nya yang begitu rumit dan menakjubkan. Ndak ada seorangpun yang bisa membuat dan merencanakan apa yang Tuhan cipta. Jangan lupa bersukacita, tetap berdoa dan selalu mengucah syukur yaa J

Jumat, 08 Juni 2018

My Sisters : From Different Parent

Kaget! Itulah perasaan pertama yang saya rasakan ketika saya diberitahu bahwa saat itu saya sudah memiliki satu kakak KTB beserta dua teman lain sebagai saudara KTB saya. Loh saya aja masih perlu adaptasi sama lingkungan baru (kebetulan saya maba ya waktu itu), itu lagi ditambah adaptasi sama KTB. Oh iya, buat yang belum tahu KTB itu apa bisa baca disini.

Kembali ke topik, cayoo!

Waktu itu awal dimuridkan di KTB, rasanya saya masih kosong. Hmm, mungkin karena memang saya belum bisa fokus pada satu hal dalam satu waktu saat kumpul KTB pertama sama kakak dan saudara KTB saya. Waktu itu, saya masih ingat betul, kami kumpul pertama di KPFT lantai 2 dan rasanya itu lo masih canggung banget, bener deh canggungnya ndak ketulungan wkwk. Maklum lah ya, namanya juga maba sama mala bertemu ya yang maba takut takut gimana gitu wkwk (eh, ndak deeeeng)

Mungkin sumber kecanggungan itu dari belum akrab dan terbiasanya kami berempat saja wkwk. Eh bukan, bukan kami berempat, tapi antara kami bertiga (saya dan dua saudara KTB saya) dan kakak KTB kami. Bisa jadi, soalnya saya dan dua saudara KTB saya sama-sama Teknik Geologi kan jadi sudah biasa kami sama-sama beda sama kakak KTB saya, kakak dari Teknik Industri. Beda banget kan? Yang satu ngomongin manajemen industry yang satunya ngomongin batu, sama kayak yang dipikirin kakak sebelum ketemu kami. Kata kakak, kakak sempet bingung mau mulai ngobrolin apa sama kami bertiga wkwk (ya sama sih sebenernya, kami juga bingung). Karena hal itu, ya jadilah pertemuan perdana kami agak canggung-canggung gimana gitu hehe

KTB Agate, Natal PMKT 2016
Kenapa KTB Tanpa Nama? Karena waktu itu kami belum menentukan mau dinamai KTB apa kami ini wkwk. Barulah di semester 3 kami memikirkan masalah nama, Agate.

Ya Agate, Nama KTB kami. Kalau kalian tahu, agate itu sebuah mineral kuarsa, bias dilihat disini. Warnanya ungu-merah kecokelat-cokelatan, bagus pokoknya. Karena termasuk golongan silica ya (SiO2), dia punya tingkat yang cukup tinggi, miriplah dengan kami bertiga hehe. Ketiganya punya prinsip masing-masing, keras kepalanya masing-masing, kerasnya kehidupan kami di jurusan kami juga (upsss).

Sudah cerita panjang lebar tapi belum kenalan ya tadi hehe, KTB saya terdiri dari saya sendiri, Nova, Kak Eni dan Gina (tebak sendiri ya urutan orangnya gimana :p)

Puji Tuhan, hingga semester 4 kami masih bisa bersama-sama. Hingga kakak kami satu itu sidang skripsi dan akhirnya dinyatakan lulus, tinggal nunggu wisuda saja sekarang. Senang sekali melihat kakak kami lulus kuliah, namun sedih sekali saat saya ndak bias datang ke sidangnya Kak Eni :(((((

Dan sekarang, kakak sedang mengejar apa yang kakak inginkan. Kami bertiga hanya bisa berharap kalau kakak sudah nyaman dan berjalan di jalan yang memang sudah kakak inginkan untuk menyenangkan Tuhan Yesus. Sedih juga awalnya ditinggalkan kakak dengan kondisi kami belum siap ditinggal, dan ndak ada moment perpisakan sama sekali. Semua serba mendadak. Tapi ndak apa, asalkan kakak semangat, kami juga ikut semangaat! :))



Rabu, 06 Juni 2018

Selalu Dibuat Kagum Oleh-Nya

Entahlah baru sekarang saya benar-benar merasakan kasih-Nya secara nyata. Maksud saya, akhir-akhir ini entah mengapa seperti selalu diingatkan akan hal-hal yang kecil yang seharusnya bukan menjadi kekhawatiran lagi dalam hidup ini.

Suatu siang, kelompok pemetaan geologi saya berencana untuk menemui dosen pembimbing kelompok kami. O iya, yang belum ngerti pemetaan geologi gimana dan kalian kepo daerah mana yang saya petakan bisa dilihat disini.
Berdasarkan beberapa pengakuan dari kakak tingkat yang sebelumnya juga dibimbing oleh dosen tersebut (dosennya cowok gais, saya panggil bapak biasanya), bapak ini tipe dosen yang serius. Serius disini lebih ke susah ketawa sepertinya (soalnya sekali-dua kali saya pernah papas an pas saya sapa bapaknya tak berekspresi apapun, beda sama dosen lainnya. Oke saya yang salah nyapa sepertinya .-.)
Karena pikiran saya sudah terkontaminasi oleh cerita-cerita yang sedikit menegangkan dari kakak tingkat saya itu, jadilah saya deg-degan dari hari sebelumnya. Iyalo, baru bayangin mukanya bapak aja udah bikin adem-panas wkwk.
Tapi pas bangun tidur di pagi harinya diingatkan lagi tentang suatu kalimat dalam surat cinta Tuhan buat aku, buat kamu juga loo :))
Kolose 1 : 10-12
10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, 11 dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, 12 dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
Saya memang sudah direncanakan untuk menghadapi situasi seperti itu nantinya, oleh karena itulah saya harus melewatinya dengan tekun dan sabar (ehm bukan, bukan hanya saya saja tapi kelompok saya juga). Bapak memang orangnya seperti itu, selain serius, bapak juga banyak proyek sehingga punya waktu mepeeettt banget buat ketemu untuk sekedar konsultasi. Tau-tau bisa tau-tau ndak bisa, ya begitulah. Harus sabar dan tekun nunggu kabar dari bapak. Selama satu semester ini pun kelompok saya Puji Tuhan sudah tatap muka dengan bapak sekali untuk konsultasi dan bertukar pikiran.

Sebelum ketemu bapak, kami sudah janjian jam 3 an di ruang beliau. Jam 3 lewat 10 menit kelompok saya sudah tiba di ruangan bapak, tapi bapak sedang ndak di ruangan. Yasudahlah, jadilah kami menunggu sampai jam 4 (batas maksimal kami menunggu hehe), kalau bapak ndak balik ke ruangan berarti belum waktunya kami untuk ketemu beliau.

Saat menunggu seperti itu, ada-ada aja yang dilakukan teman-teman saya wkwk. Saya ceritain ya satu-satu, si Bagas (ketua kelompok saya) mondar-mandir keluar-masuk laboratorium tempat kami nunggu-ruangan bapak ndak berhenti-berhenti. Satu lagi si Bagus Widi (Celup), waduh saya lupa lup kamu ngapain ya waktu itu? Wkwk. Terus si Yana (sekretaris kelompok), ngeliatin video masak-masak di instagram (padahal lagi puasa, tapi tetep aja tontonannya begituan, sampai ngiler lo saya gara-gara ikutan nonton saking gabutnya kan .-.). Terus ada lagi, si Soni (Ini nih temen yang sering ngingetin untuk jaga emosi wkwk), dia malah mainan mobil legend gaiss, maklum lagi boom boom banget kan ya mobil legend wkwk.

Hampir mendekati jam 4, Bagas udah terlihat hampir menyerah begitu juga temen-temen termasuk juga saya. Jelas khawatir sekali, mengingat kami sudah ndak punya waktu lagi untuk konsul dan ketemu sama bapak, lusa sudah libur semester genap. Mau ndak mau kami harus jalan tanpa konsultasi sama bapak, kalau hari itu kami ndak ketemu sama bapak.

Lagi-lagi saat saya ke kamar mandi tiba-tiba diingatkan lagi satu kalimat dalam surat cinta Tuhan Yesus
Filipi 4 : 6
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
Saya langsung berdoa, entahlah yang saya ingat saat itu saya langsung berdoa saja. Kalau memang Tuhan mengijinkan kami untuk melewati saat itu, terjadilah sesuai dengan rencana Tuhan saja. Apapun yang terjadi saya yakin itu yang terbaik buat kelompok saya. Dan kalian tahu? Setelah beberapa saat dan tepat sebelum jam 4 bapak sudah kembali ke ruangan dan kami akhirnya bisa ketemu beliau. Tuhan baik, sangat baik.

Ndak hanya itu saja, Tuhan kasih lihat saya bahwa ndak ada yang perlu dikhawatirkan asalkan kita terus sama-sama sama Tuhan Yesus. Bapak yang kata kakak tingkat saya orangnya super emoteless saat itu bisa ketawa, iya, KETAWA. Benar-benar Tuhan baik, ajaib. Tuhan seperti ingin menyatakan bahwa

“ndak ada yang perlu kamu khawatirkan kar, kamu punya Aku. Bilang sama Aku apa yang kamu perlukan.”

Karena..
Matius 7 : 8
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.