Sabtu, 29 Februari 2020

Soal Prioritas, Menyediakan Waktu, dan Pengorbanan


Kalian pernah tidak ngerasa ndak produktif? Ngerasa kalo waktu 24 jam sehari yang kamu miliki itu tidak cukup untuk melakukan semua tugas dan pekerjaanmu? Ngerasa keos dan capek banget menjalani hari-harimu?

Kita sama. Kamu mengalami hal yang sama denganku.

Beberapa waktu kemarin tepatnya sehabis kumpul bareng teman-temenku, aku dapet satu pelajaran berharga dan aku ingin membagikannya padamu, iya kamu yang lagi baca tulisanku ini. salah satu mentorku tiba-tiba mengirim sebuah pesan singkat di grup kami, isinya tentang tantangan untuk menyempatkan waktu sharing dengan teman sebaya. Sharing apapun, masalah hidup, kuliah, sekolah, pekerjaan, cinta, semuanya. Awalnya sempat ragu, tapi setelah kurenungkan tantangan itu sebenernya ngaruhnya besar banget terutama supaya bisa belajar bagi waktu dan menyediakan waktu.

Terus apa hubungan dari kejadianku itu dengan perasaan tidak produktif?

Kalo aku sendiri ya, mikirnya gini. Untuk melakukan sebuah kegiatan atau aktivitas yang melibatkan orang lain itu perlu menentukan waktu yang tepat, janjian dulu lah bisa ketemuan buat sharing kapan. Dalam penentuan waktu ketemu itu saja sulit menentukan titik temunya, apalagi teman-teman lainnya punya kesibukannya sendiri-sendiri yang penting ya tentunya. Tapi disitulah letak ujiannya. Untuk menemukan waktu temu itu, perlu ada yang harus dikorbankan. Mungkin pekerjaan atau agenda yang lainnya. Supaya bisa ketemuan. Dengan begitu, sesi sharing/ketemuan kami itu adalah prioritas saat itu. Yang namanya prioritas, meskipun ada kegiatan lain yang waktunya bersamaan, sudah pasti kegiatan yang jadi prioritas lah yang akan dilakukan.

Menyediakan waktu
Mungkin perasaan tidak produktif itu muncul karena kita kurang menyadari banyaknya kegiatan yang harus kita jalani dalam satu hari ini. Sehingga seringnya malah jadi males-malesan, mikirnya masih bisa dilanjutin besok kalo hari inii tugasnya belum selesai. Tapi, hey, tugas kita hari ini bisa jadi bukan hanya itu saja. Kalo kita menunda menyelesaikan sekarang, tugas kita besok akan makin banyak. Dan akan terus berulang terus dihari besoknya. Langkah awal yang bisa dilakukan ya itu tadi, menyadari kalo tugas kita hari ini bukan cuma satu dua tugas doang, mungkin bisa dibuat to do list harian. Setelah bangun tidur, ambil waktu 10-15 menit untuk meditasi dan menuliskan kegiatan apa saja yang harus dilakukan hari ini. dengan begitu, kita akan mudah untuk mengira-ngira waktu yang kita perlukan untuk segera menyelesaikan pekerjaan tersebut. intinya adalah menyediakan waktu yang kita miliki untuk mengerjakan masing-masing pekerjaan yang tertulis di to do list hari itu.

Pengorbanan
Dengan adanya daftar to do list yang kita buat untuk satu hari itu. Jelas daftar kegiatan itulah yang kita prioritaskan untuk dikerjakan. Diluar itu, baru dipikirkan setelah daftar di to do list sudah selesai. Inilah yang dinamakan pengorbanan tentang kegiatan lain diluar to do list harian kita. Tapi jangan mengesampingkan hal-hal urgent seperti periksa ke dokter ketika tiba-tiba sakit dan hal urgent lainnya.

Kalau kita sadar prioritas kita, kita pasti bisa menyempatkan waktu kita untuk itu dan mengorbankan yang lainnya untuk menunaikan prioritas kita. Hidup ini penuh pilihan, satu pilihan kita ambil, yang lainnya kita korbankan. Terus lakukan hal-hal yang dirasa baik, dan temukan pilihanmu sendiri. jangan pernah sesali keputusan tapi teruslah perjuangkan keputusan hidupmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)