Kalian pernah tidak ngerasa ndak produktif? Ngerasa kalo
waktu 24 jam sehari yang kamu miliki itu tidak cukup untuk melakukan semua
tugas dan pekerjaanmu? Ngerasa keos dan capek banget menjalani hari-harimu?
Kita sama. Kamu mengalami hal yang sama denganku.
Beberapa waktu kemarin tepatnya sehabis kumpul bareng teman-temenku,
aku dapet satu pelajaran berharga dan aku ingin membagikannya padamu, iya kamu
yang lagi baca tulisanku ini. salah satu mentorku tiba-tiba mengirim sebuah
pesan singkat di grup kami, isinya tentang tantangan untuk menyempatkan waktu
sharing dengan teman sebaya. Sharing apapun, masalah hidup, kuliah, sekolah,
pekerjaan, cinta, semuanya. Awalnya sempat ragu, tapi setelah kurenungkan
tantangan itu sebenernya ngaruhnya besar banget terutama supaya bisa belajar
bagi waktu dan menyediakan waktu.
Terus apa hubungan dari kejadianku itu dengan perasaan tidak
produktif?
Kalo aku sendiri ya, mikirnya gini. Untuk melakukan sebuah
kegiatan atau aktivitas yang melibatkan orang lain itu perlu menentukan waktu
yang tepat, janjian dulu lah bisa ketemuan buat sharing kapan. Dalam penentuan
waktu ketemu itu saja sulit menentukan titik temunya, apalagi teman-teman lainnya
punya kesibukannya sendiri-sendiri yang penting ya tentunya. Tapi disitulah
letak ujiannya. Untuk menemukan waktu temu itu, perlu ada yang harus
dikorbankan. Mungkin pekerjaan atau agenda yang lainnya. Supaya bisa ketemuan. Dengan
begitu, sesi sharing/ketemuan kami itu adalah prioritas saat itu. Yang namanya
prioritas, meskipun ada kegiatan lain yang waktunya bersamaan, sudah pasti kegiatan
yang jadi prioritas lah yang akan dilakukan.
Menyediakan waktu
Mungkin perasaan tidak produktif itu muncul karena kita
kurang menyadari banyaknya kegiatan yang harus kita jalani dalam satu hari ini.
Sehingga seringnya malah jadi males-malesan, mikirnya masih bisa dilanjutin
besok kalo hari inii tugasnya belum selesai. Tapi, hey, tugas kita hari ini
bisa jadi bukan hanya itu saja. Kalo kita menunda menyelesaikan sekarang, tugas
kita besok akan makin banyak. Dan akan terus berulang terus dihari besoknya. Langkah
awal yang bisa dilakukan ya itu tadi, menyadari kalo tugas kita hari ini bukan cuma
satu dua tugas doang, mungkin bisa dibuat to do list harian. Setelah bangun
tidur, ambil waktu 10-15 menit untuk meditasi dan menuliskan kegiatan apa saja yang
harus dilakukan hari ini. dengan begitu, kita akan mudah untuk mengira-ngira
waktu yang kita perlukan untuk segera menyelesaikan pekerjaan tersebut. intinya
adalah menyediakan waktu yang kita miliki untuk mengerjakan masing-masing
pekerjaan yang tertulis di to do list hari itu.
Pengorbanan
Dengan adanya daftar to do list yang kita buat untuk satu
hari itu. Jelas daftar kegiatan itulah yang kita prioritaskan untuk dikerjakan.
Diluar itu, baru dipikirkan setelah daftar di to do list sudah selesai. Inilah
yang dinamakan pengorbanan tentang kegiatan lain diluar to do list harian kita.
Tapi jangan mengesampingkan hal-hal urgent seperti periksa ke dokter ketika
tiba-tiba sakit dan hal urgent lainnya.
Kalau kita sadar prioritas kita, kita pasti bisa
menyempatkan waktu kita untuk itu dan mengorbankan yang lainnya untuk
menunaikan prioritas kita. Hidup ini penuh pilihan, satu pilihan kita ambil,
yang lainnya kita korbankan. Terus lakukan hal-hal yang dirasa baik, dan
temukan pilihanmu sendiri. jangan pernah sesali keputusan tapi teruslah
perjuangkan keputusan hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)