Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Maret 2020

Cara Bersahabat dengan Kesendirian

Pasti pernah ya kita merasa sendirian, ndak ada yang bisa diajak untuk ngapa-ngapain bareng. Mau kemanapun sendirian. Mau melakukan sesuatu juga sendirian. Sebenernya ada banyak orang di sekitar kita, tapi kita tetep merasa sendirian. Sampai-sampai aku pernah bilang sama diriku sendiri, "kok kasihan ya jadi aku, ngapa-ngapain selalu sendirian". 

Sebenernya bukan tanpa alasan aku melakukannya sendirian. Ada beberapa hal yang membuatku sadar untuk mulai melakukan semuanya sendirian.

Pertama, 
Takut merepotkan orang lain. Alasan klasik yang jadi pembenaran atas semua sikap individualisku. Aku ndak pengen merepotkan orang lain di sekitarku, orang-orang terdekatku. Aku selalu mikir bahwa mereka punya masalah dan kegiatannya sendiri. Maka dari itu, aku takut menambahi beban mereka.

Ini bertolak belakang dengan apa yang selalu kubilang ke temen-temen di sekitarku. Aku berusaha untuk jadi teman bagi semua orang. Tapi aku lupa untuk jadi teman diriku sendiri. Selalu membantu teman, tapi lupa membantu diriku sendiri.

Kedua,
Kupikir bekerja bersama orang itu bisa jadi pisau bermata dua. Bisa jadi pekerjaan itu akan cepat selesai atau justru semakin ribet karena ada dua kepala yang memikirkannya (apalagi jalan pikirnya juga berbeda, bisa-bisa malah bikin hati ndak nyaman). 

Maka, yang sering terjadi padaku saat kegiatan berkelompok adalah kecenderunganku untuk diam. Ngikut aja. Untuk mengeluarkan pendapatku sendiri, aku butuh waktu yang lama sampai aku benar-benar siap ngomong. Takut mereka ndak paham maksudku. Bisa dibilang kemampuan berbahasaku sangat payah. Hatiku sedih saat orang lain ndak bisa paham apa yang kumaksud. Mungkin ini juga yang membuat orang-orang merasa ndak nyambung samaku. Its okay, aku berusaha menyayangi diriku yang seperti ini.

Ketiga,
Dengan sendirian, kemungkinan aku menyakiti hati orang lain akan semakin kecil. Rasa bersalahku yang muncul setelahnya juga akan berkurang.

Aku berusaha menyayangi diriku yang sulit mengutarakan pendapatku di depan umum. Aku mencoba menyayangi diriku sendiri dalam semua aspek hidupku. Karena aku tahu ndak ada yang bisa sayang samaku seperti sayang ibukku samaku. Its okay, jangan sedih akan hal itu. Aku bisa menyayangi diriku sendiri. Begitu juga kamu. Kamu bisa jadi teman sejati sekaligus penyemangat dirimu sendiri. 

Ketika semua hal dalam dirimu sudah diterima dengan lapang. Kesepian pun ndak akan jadi masalah besar. Memang kita makhluk sosial. Tapi bagiku sendiri, aku memang makhluk sosial, punya teman. Tapi ndak punya teman yang benar-benar klop/cocok, sampai-sampai aku bisa menceritakan hal-hal yang ndak penting samanya.

Setelah ibuk ndak ada, rasanya teman dekatku hilang. Aku sendirian. Inilah saatnya belajar untuk menerima kesendirian itu sendiri. Menerima rasa kesepian, kemudian bersahabat dengannya.

Kata Mas Adji Santosopuro selalu mengingatkanku bahwa kesepian itu ndak harus dilawan, justru jangan dilawan. Tapi diterima, supaya kita bisa bersahabat dengan kesepian itu.

Kita lahir di dunia sendirian, kita juga belajar untuk diri kita sendiri. Kita bertanggungjawab atas diri kita sendiri. Sampai meninggal pun kita sendirian. Ayo kita sama-sama belajar menerima rasa kesepian dan belajar dari kesendirian kita. 

Kata Mas Adjie S., berawal dari sendiri akan muncul ide-ide hebat yang luar biasa lo. Kuyakin aku bisa, kamu juga pasti bisa :")

Salam dari halaman depan program studiku ;)

Jumat, 20 Maret 2020

Catatan untuk Tetap Menjalani Hidup



Kalian pernah merasa tidak cocok saat bercerita dengan seseorang? tidak bisa dengan leluasa menceritakan masalah yang sedang kalian hadapi? Merasa tidak nyaman padahal orang itu adalah orang terdekat kalian?

Aku juga mengalaminya.

Aku membuat notes ini untukmu yang sedang lelah untuk hidup dan juga untuk diriku sendiri yang sedang kehilangan arah.

Merasa bahwa orang lain ternyata punya masalah mereka sendiri juga, bahkan untuk mendengar ceritaku saja mereka tidak bisa. Entah, apakah aku sendiri yang terlalu merasa diasingkan/tidak dipedulikan atau memang begitu adanya. Orang lain punya masalah yang lebih besar dibandingkan masalah yang kuhadapi. Anggapan ini selalu membawaku untuk tetap bungkam ketika ada masalah datang. Meskipun sampai pusing kepalaku, aku tetap akan diam. Pusing, stress, hilang arah tujuan. Itulah yang kualami. Kamu tidak sendirian, kita sedang di masa yang sama. Hal yang harus kita lakukan sekarang adalah tetap berjuang untuk tetap hidup dan menghidupi hidup kita.

Aku mengerti, sakitnya cerita yang tidak didengar. Aku mengerti, sedihnya cerita yang dipotong oleh cerita orang disekitar kita. Aku mengerti.

Tapi,

Ayo belajarlah untuk jadi dewasa. Kalau ceritamu tidak didengar, tetaplah tersenyum. Masih ada yang setia menantikan ceritamu. Tuhan selalu setia menunggumu untuk curhat sama Dia. Aku juga menunggu ceritamu ;)

Dengan saling bertukar cerita kita bisa saling menguatkan.

Ingat perumpamaan tentang lidi? Satu lidi akan mudah dipatahkan, namun ketika banyak lidi bersatu, mereka jadi kuat. Mereka saling menopang, itulah kita. Jadi, ayo angkat tepian bibirmu, senyum J

Saat orang di sekitarmu tidak menganggapmu, percayalah ada orang yang setia menunggumu. Iya, Dia Tuhan. Semua orang pasti akan pergi pada waktunya. Ketika tugas mereka sudah berakhir. Sekali lagi, tolong jangan bersedih. Aku ada disini, untukmu dan membersamaimu.

Kamu sangat hebat sudah bertahan hingga saat ini. Meskipun keadaanmu kacau, kamu tetap tegap dan tetap menjalani hidupmu. Terimakasih, aku bangga padamu.

Aku percaya. Hidup ini bukan soal berlari, tapi berjalan. Aku pernah baca satu buku terbitan Greatmind yang berjudul “SLOW”. Dalam buku itu, kita diajari untuk memaknai hidup kita. Menjalani secara sadar setiap kegiatan yang kita lakukan setiap harinya. Menjaga hati dan pikiran kita untuk tetap tenang saat ada masalah maupun tidak. Belajar bagaimana untuk menghadapi dunia yang semakin jahat. Menyesuaikan diri supaya tetap waras di jaman yang seba cepat. Menjaga mimpi kita tetap hidup ditengah kehidupan yang banyak halangan.

Kalau setiap hal yang kamu alami tidak sesuai dengan ekspektasimu, ayo belajar menerima. Karena hidup ini adalah pemberian dan kita menerima. Kita hanya bisa mengusahakan apa yang kita bisa lakukan, selebihnya hanya Tuhan yang berhak menentukannya.

Inilah suratku untukmu. Ayo kita sama-sama berjuang memaknai hidup kita, meskipun hidup kita rasanya begitu buruk, percayalah Tuhan melihat hatimu dan Tuhan tahu kebutuhanmu. Ayo belajar untuk lebih bersyukur supaya kita bisa menyadari hidup kita ini.

Semoga Tuhan selalu melingkupimu dengan sukacita dan damai. Kalau ada yang mau dibagikankan aku senang bisa mendengar ceritamu. Ayo kita berteman J


Kamis, 12 Maret 2020

Perasaan? Dilawan atau Diterima?


Pernah ndak sih temen-temen ngerasa sendiri? Maksud saya bener-bener `ngerasa` sendiri tanpa menyadari bahwa ada orang-orang sekitar kita yang memang benar-benar peduli sama kita? Kalau iya, selamat! Kita punya perasaan yang sama saat ini. Ciee haha

Bukan deng, bukan saat ini, tapi beberapa waktu yang lalu. Menurut kalian apasih penyebab dari munculnya perasaan itu? Hubungan pribadi dengan Tuhan kurang bagus? Kurang percaya sama takdir Tuhan? Kurang beribadah? 

Hmm, mungkin iya tapi tidak sepenuhnya benar, sekali lagi ya. Tidak sepenuhnya benar.

Kita awali ya,

Mengapa suatu perasaan itu bisa muncul? 

Suatu perasaan bisa muncul secara alamiah pada diri seseorang, bisa tiba-tiba datang-pergi-bergonta-ganti perasaan. Dan tanpa sadar, perasaan sedih dan sebagainya bisa muncul disaat kita tidak memiliki begitu banyak aktivitas. Atau dengan kata lain, disaat kita selo, justru perasaan kita jadi melow? Kalau menurut kalian iya, berarti kita samaan.

Perasaan bisa muncul saat raga/batin kita merasa lelah yang luar biasa. Pernah kah kalian merasa sedih atau tiba-tiba teringat cerita sedih yang dulu pernah terjadi saat kalian sedang capek-capeknya? 

Kondisi capek tersebut justru malah membuat sensor kepekaan kita lebih sensitif lo (maaf ya saya bilangnya sensor, habisnya bingung wkwk), jadi ya wajar saja pas lagi capek-capeknya justru malah jadi lebih capek lagi karena perasaannya muncul haha.

Lalu gimana caranya menghadapi perasaan itu? 

1. Isi waktu luang dengan berbagaimacam kegiatan yang bermanfaat.
Dengan kegiatan-kegiatan yang kita ikuti, secara ndak sadar kita `dipaksa` untuk mengesampingkan apa yang kita rasakan. 
Cara ini bisa bertahan cukup lama, namun akan tiba waktunya semua perasaan tersebut akan terakumulasi dan akan terasa menjadi lebih berat dibandingkan dengan sebelumnya.

2. Tenang, terima dan rasakan.
Ya, cukup rasakan saja. Terima saja semua perasaan yang datang. Dengan menerima dan ndak melakukan perlawanan pada perasaan itu, justru malah membuat diri kita lebih tenang dan akan lebih bisa berdamai dengan perasaan itu. Konsepnya sama seperti masalah yang datang pada kita. Jika ada masalah, terima masalah tersebut bukan malah lari. Lari ndak akan bisa menyelesaikan masalah itu, kita harus menerimanya baru bisa memulai untuk menyelesaikannya.

3. Jika kita ndak kuat untuk menerima, coba luapkan perasaan melalui benda atau media apapun.
Ini mungkin berhasil untuk orang yang punya hobi seni, baik musik, fotografi, lukis, pahat/ukir, atau seni-seni lainnya. Media merupakan penyalur perasaan yang saya sukai, tanpa bicara ke orang lain pun kita bisa meluapkan apa yang kita rasakan dalam diri kita, semua perasaan yang ada bisa kita luapkan melalui media.

4. Luapkan perasaan ke orang lain, ceritakan saja, tak perlu malu.
Orang-orang di sekitar kita juga perlu untuk mengetahui kondisi yang kita hadapi sebenarnya. Mungkin ndak semua orang di sekitar kita perlu tahu, cukup orang-orang terdekat dan tentunya yang kita percaya, mereka perlu tahu itu.

Tak perlu malu dianggap lemah, cemen, cengeng, cupu dan lain sebagainya. Justru dengan tahu kondisi kita, mereka jadi bisa memperkirakan perlakuan dan sikap yang seperti apa yang harus dilakukan saat menghadapi kita. Dan bahkan, tanpa kita sadari akan banyak dukungan yang datang pada kita.


Ada salah satu teman pernah bilang pada saya bahwa sharing merupakan langkah awal dari penyembuhan. Sembuh dari semua penyakit, termasuk perasaan. Saat itu memang saya berada di titik dimana luka lama yang sebelumnya sudah saya balut rapat-rapat, tiba-tiba terbuka. Ternyata, saya belum benar-benar sembuh dari perasaan pahit yang dulu pernah menimpa saya.

Minggu, 24 Maret 2019

How to Love Yourself


Bagaimana cara mencintai diri sendiri? Langkah awal apa yang harus dilakukan? Apakah saya sudah cukup mencintai diri saya sendiri? Pertanyaan demi pertanyaan muncul semakin bertambahnya usia saya dan semakin banyak masalah yang datang dalam hidup saya. Alasan paling kuat yang membuat saya sampai mencari jawaban lewat buku dan mesin pencari internet adalah supaya saya tetap sehat secara mental dan tidak terkena depresi :’)

Dan hasil dari pencarian saya tersebut berujung pada video Mbak Muril dan Mbak Morin di youtube. Berikut ini adalah beberapa poin dan penjelasan singkat tentang bagaimana menyayangi diri sendiri versi Mbak Muril dan Mbak Morin J

1.    Buat peraturan untuk diri sendiri. Untuk apa kita melakukan hal ini dan itu, apa keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan terhadap diri sendiri. Salah satu contoh aplikasinya adalah setiap kita punya hak untuk berteman dengan siapa pun, apabila punya sosial media dan ternyata punya teman yang cukup banyak di sosial media lihat komentar positifnya saja atau kalau perlu block/unfollow akun yang mendatangkan dampak buruk buat kita, dan yang paling penting adalah jangan membandingkan diri kita dengan orang lain. Setiap orang punya waktu dan kesempatannya masing-masing, lakukan setiap hal yang menjadi bagian kita dan Tuhan akan melakukan bagian-Nya.

2. Menulis hal-hal yang disukai dan tidak disukai dari diri kita sendiri, baik strength maupun personality kita yang diungkapkan oleh orang lain. Menulis hal yang tidak kita sukai tentang diri kita sendiri supaya dengan terus mengungkapkan hal-hal yang tidak kita sukai tersebut kita bisa belajar untuk menerimanya bahkan hingga tergerak untuk memperbaiki kekurangan kita tersebut.

3.    Merencanakan rutinitas yang positif.
Merencanakan di sini dapat dimulai dengan hal-hal sederhana selepas bangun tidur di pagi hari. Bisa diawali dengan menulis buku diary atau buku yang berisi hal-hal yang bisa kita syukuri pada hari itu, hal ini sebenarnya bertujuan untuk memfokuskan pikiran kita untuk memikirkan hal-hal positif dalam menjalani hari itu.

Yang kedua adalah meditasi, memberi waktu 5-30 menit untuk diri kita sendiri duduk diam dan merasakan tubuh kita, memfokuskan pada diri kita untuk mendengarkan apa yang sebenarnya kita butuhkan (Muril, 2019). Banyak kasus di mana kita malah cenderung jadi budak pikiran kita sendiri karena terlalu banyak menuntut ini dan itu pada diri sendiri, mirip budak proker :’)
Dengan meditasi kita juga jadi tahu apa yang mau kita lakukan apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita lakukan/reaksi kita terhadap pikiran kita sendiri. Meditasi ini bertujuan untuk membantu mengontrol pikiran kita.

4.   Self-care, merawat diri sendiri merupakan salah satu langkah nyata dalam menyayangi diri sendiri. Dengan merawat diri kita sendiri secara otomatis kita pasti menyayangi tubuh kita, ingin tubuh kita sehat dan terawat. Contoh nyatanya bisa seperti bangun pagi, meditasi sampai maskeran, intinya melakukan apa saja yang membuat diri kita luar biasa.

Senin, 21 Januari 2019

Dealing With Our Self Even It's Hard To Do


Semuanya perlu diperjuangkan, hidup ini perlu untuk diperjuangkan


Sebelumnya bisa baca dulu How to Forgive When It Seems Impossible
Mbak Dea, 2018
Bagaimana cara kita sebagai manusia agar bisa berguna bagi orang lain?

Kita harus punya goal atau tujuan, kita hidup ini mau ngapain? Ingin berdampak apa buat lingkungan sekitar kita sendiri?

Langkah pertama adalah mencari tujuan. 

Selanjutnya mikir, mau lewat jalan yang seperti apa supaya tujuan kita itu bisa tercapai. Langkah terakhir adalah eksekusi.

Ada beberapa pesan juga dari Mbak Dea
Selama masih muda, maksimalkan diri dalam beberapa hal;
1. Investasi pengalaman sebanyak-banyaknya. Tenaga orang muda jauh lebih besar dibanding orang tua, rasa keingintahuan seorang muda juga pastinya lebih besar berbanding lurus dengan rasa malas yang suka hinggap ndak kenal waktu. Itulah tujuannya agar kita bisa mengesampingkan rasa malas kita agar tujuan hidup kita tercapai. Selagi masih ada tenaga dan ada kesempatan untuk ikut kegiatan, langsung tancap gas pol aja.

2. Eksekusi, manfaatkan setiap kesempatan yang ada. Jangan sampai terlewat, setiap kesempatan sangat berharga untuk dilewatkan begitu saja.

3. Saat akan lebih berfokus pada tujuan, selanjutnya adalah memilah-milah pengalaman yang sesuai dengan minat kita serta selaras dengan tujuan hidup kita. Jadikan itu sebagai granat yang siap meledakkan sasaran.

4. Saat berproses, jangan bandingkan diri kalian dengan orang lain. Setiap orang punya timezone nya masing-masing. Jangan iri atau sedih ketika orang lain bisa mendapatkan tujuan hidup mereka lebih dulu dibanding kita, mereka pasti juga mengupayakan segalanya agar bisa mencapai tujuan tersebut, sama seperti kita. Intinya fokus pada tujuan masing-masing. :)

Kenali diri sendiri. Bisa dilakukan dengan analisis SWOT, berisi analisis Strongs, Weakness, Opportunities, dan Threats. 


Kalau kita gagal? Ingat tujuan awal, coba lagi esok hari. Jangan pernah berhenti untuk mencoba selagi masih ada waktu. Ingat poin sebelumnya? Selalu manfaatkan kesempatan yang ada. Seorang yang sukses belum tentu bisa sukses kalo mereka sudah menyerah duluan saat pertama kali mengalami kegagalan. Pantang menyerah! Itu kuncinya. :)

Baca juga Sembuh dan Bangkit dari Rasa Sakit serta Kekecewaan

How to Forgive When It Seems Impossible


Memaafkan orang lain itu untuk diri kita sendiri, bukan untuk kepentingan orang lain.



(Mbak Ana, 2018)
Bagaimana sih caranya untuk bisa memaafkan? Baik itu memaafkan orang, kondisi, barang dan lain sebagainya?
Memaafkan itu cenderung ke iklas, rela, legowo. Menurut Mbak Ana dalam sharingnya di Ceker Dopamination 2018, memaafkan itu merupakan salah satu jalan menuju kesuksesan.

Loh bagaimana bisa?

Dengan memaafkan, berarti secara ndak langsung kita sudah berdamai dengan masalah kita, masa lalu kita. Dan dengan memaafkan, kita jadi tahu bagaimana caranya menghadapi masalah yang mirip seperti masalah kita sebelumnya itu, secara ndak langsung kita juga jadi lebih kuat lo dibandingkan sebelumnya.

Dalam menghadapi suatu masalah, takut itu sesuatu yang wajar. Takut itu adalah salah satu bentuk proteksi diri dari suatu hal yang membuat kita merasa kurang nyaman atau bisa jadi proteksi terhadap hal yang bersangkutan dengan masalah kita.

Misalnya, saya punya masalah sama sahabat saya, dia membocorkan rahasia bahwa saya punya tompel di punggung sebelah kiri kepada pacar saya. Hal itu membuat saya malu setengah mati dan takut menemui pacar saya, karena saya termasuk orang yang gampang sekali down mentalnya.

Sebagai bentuk proteksi diri, saya akan cenderung untuk menghindari bertemu sahabat saya dan pacar saya itu. Karena dengan begitu, saya merasa lebih aman karena ndak perlu lagi mengungkit-ungkit masalah tompel yang saya miliki.

Sekali lagi, takut dan menjauh itu sesuatu yang normal.

Untuk menghadapi masalah yang begitu rumit ditambah dengan kondisimu yang sulit untuk memaafkan, Mbak Ana minta kamu untuk menanyakan pada dirimu sendiri dulu:
  •       What are you frightered of? What makes you angry? Is it real or imaginary?
  •       What is motivating you to act and what might be holding you back?
  •       What do you have control over? So you can change it?
  •       What do you have control over? So you will have to accept it!
Ada beberapa tips dari Mbak Ana jika kita merasa mulai marah:
  • Pause, istirahat dulu dari semua aktivitas fisik maupun pikiran yang sedang kita lakukan, just relax.
  • Breath, take a deep breath. Aturlah napas hingga kita merasa lebih tenang. 
  • Listen, dengar. Listen to your heart! Apa yang benar-benar diinginkannya? Bangun komunikasi dengan diri sendiri agar bisa memahami dengan baik. 
  • Look, lihat. Look around!, lihat aktivitas yang sekiranya bisa dilakukan untuk memenuhi keinginan kita yang sebenarnya. Ini lebih ke tahap-tahap yang bisa kita lakukan untuk mencapai keinginan kita itu disesuaikan dengan kondisi di sekitar kita.
Dan pesan Mbak Ana yang terakhir adalah,

Semuanya ini milik Tuhan, setiap rencana juga milik Tuhan. Bukan rencanamu, bukan rencanaku.

Baca juga How to Love Yourself 

Sembuh dan Bangkit Dari Rasa Sakit serta Kekecewaan




Sakit fisik itu biasa, sakit mental itu luar biasa.

Anonymous, 2018
"NO SAKIT MENTAL" (Laura, 2018)

Bagaimana bisa merasakan perasaan, senang sedih dan perasaan lainnya kalau mental kita sendiri saja sedang sakit?

Seperti yang dikatakan Laura di Acara Dopamination Fakultas Psikologi UGM, 21 Oktober 2018. Saat fisik sakit, kemungkinan kita untuk bertahan akan tetap ad ajika dan hanya jika mental kita sehat. Akan terjadi sebaliknya apabila fisik kita sehat tapi mental kita sedang dalam keadaan ndak baik-baik saja, percuma! Kita ndak bakal bisa melakukan apa-apa, boro-boro ingin melakukan kegiatan yang menghasilkan dan berguna, melakukan hal-hal sederhana seperti makan saja mungkin susah.

Sebelumnya maaf karena saya ndak akan menceritakan pengalaman yang dialami oleh Laura yang mengakibatkan Ia kini ndak bisa jalan. Tapi saya percaya, bahwa meskipun cerita ini ndak lengkap tapi tetap mampu menguatkan dan menyemangati teman-teman semuanya.

Laura sempat merasa sulit menerima kenyataan bahwa ia ndak bisa berjalan seperti orang-orang normal lainnya, ndak bisa seperti dulu lagi saat ia masih normal.

Depresi, it’s real guys! Itu terjadi pada seorang Laura. Menyakiti diri sendiri, banting barang disana-sini. Semua ia lakukan karena ia merasa kecewa, sedih, DEPRESI!

Baca juga How to Forgive When It Seems Impossible

Jika kamu merasa sudah ndak kuat lagi menanggung segalanya sendiri, berceritalah. Jika kamu ndak cukup tegar buat menghadapi semua masalahmu sendirian, carilah orang dan menangislah padanya. Saya kira semua itu bisa sedikit menenangkan hatimumu yang sedang merasakan sakit yang teramat sangat.

Pernah saya mengatakan ini sebelumnya, saya selalu dikuatkan oleh perkataan teman saya yang seperti ini
sharing adalah awal pemulihan, jangan takut, just tell me, tell him or just tell someone whose near to you. Jangan tunda hingga rasa sesak itu ndak bisa kamu bendung lagi. Jangan takut dianggap lemah atau apalah. Bapa baik karena menghadirkan seseorang sepertimu, kamu istimewa”
Itu juga dialami oleh Laura, disaat-saat terendahnya, ia memiliki seorang mama yang begitu luar biasa. Mama Wayan nama beliau. Siap dan sigap dengan segala kondisi yang kemungkinan terjadi pada Laura. Sebagai seorang mama, beliau begitu sabar dalam menghadapi Laura. Saat Laura berontak dan melakukan apapun yang ia inginkan, mama tetap diam dan terus memantaunya. Saat Laura mulai tenang, mama siap mendengarkan semua kalimat dan cerita dari Laura.
Dari cerita singkat itu, sebenarnya kita bisa menarik beberapa poin.
Saat kamu merasa depresi, sadari bahwa:
  • Salurkan emosimu pada wadah yang tepat. Jadi emosimu ndak sekedar jadi emosi saja, tapi bisa mendorongmu untuk menjadi seseorang yang lebih kuat dari sebelumnya dan tentunya lebih bermanfaat buat orang lain.
  • Berceritalah kepada seseorang. Meskipun ndak bisa langsung hilang, setidaknya masalahmu bisa kamu bagikan ke orang lain dan sedikit lebih ringan bebannya.
  • Dalam keadaan apapun Tuhan akan selalu mendampingi kita. Buktinya, sampai sekarang kita masih diijinkan untuk tetap menghirup udara, melihat matahari, bunga, mendengar burung berkicau, bertemu dengan orang-orang terdekat kita.
  • Tuhan mengijinkan kita mengalami semua masalah yang ada, itu berarti Tuhan ingin mempersiapkan kita untuk masalah-masalah yang lebih besar lagi dibandingkan masalah yang sedang kita hadapi.
  • Selalu percaya bahwa Tuhan memberi kita segalanya yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Segalanya sudah dicukupkan oleh-Nya.
Saat ada orang di sekitar yang mengalami depresi:

  • Diam. Seseorang yang depresi hanya butuh didengarkan, mereka ndak butuh kita mengomentari mereka, mereka ndak butuh saran kita, solusi kita bahkan masalah kita sendiri. Cukup diam, jangan bandingkan dengan masalah kita. Bebannya sudah berat, jangan ditambahi lagi
  • Dengarkan. Beri perhatian penuh dan dengarkan cerita mereka. Usahakan memberikan suasana nyaman buat mereka.
  • Amati. Tetap pantau mereka untuk mengantisipasi ada hal-hal yang ndak diinginkan terjadi.
  • Jangan ikutan nangis. Jangan baperan, ini bukan saat yang tepat. Kamu harus jadi seseorang yang kuat untuk jadi sandarannya yang saat ini sedang sangat rapuh. Tahan dulu sampai dia sudah ndak bersama kamu lagi, intinya jangan luapkan emosi didepan mereka. 

Penyebab Remaja Sering Punya Maag

Akhir-akhir ini semakin banyak remaja yang mengidap maag baik yang masih gejala maag hingga yang sudah dalam status maag kronis. Maag atau gastritis merupakan penyakit lambung yang disebabkan kelebihan asam lambung yang menyebabkan dinding lambung tidak kuat menahan asam lambung tadi, sehingga timbullah rasa sakit yang dialami oleh penderita (Riyanto, 2016). Sependapat dengan pernyataan tersebut Sukarmin (2012) menyatakan bahwa gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang dapat mengakibatkan pembekakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung dengan karakteritik anoreksia, perasaan penuh di perut, rasa tidak nyaman epigastrium, mual dan muntah. Dengan tanda gajala nyeri tekan epigastrium, mual dan muntah.

Maag ini sendiri sangat mungkin menyerang manusia yang berusia tua karena seiring bertambahnya usia kondisi fisik seseorang akan semakin melemah atau tidak dapat bekerja secara optimal seperti saat muda, dalam hal ini seiring bertambahnya usia seseorang mukosa gaster pada lambung akan cenderung menjadi tipis sehingga kemungkinan terinfeksi Helicobacter pylori akan meningkat. (Megawati & Nosi, 2014)
Kecenderungan maag menyerang di usia muda merupakan akibat dari adanya pola hidup yang kurang sehat seperti; 

1.      Pola makanan kurang teratur
Kebiasaan menunda makan merupakan faktor pemicu munculnya gastritis yang sudah diketahui oleh khalayak umum namun masih saja diabaikan oleh banyak orang terutama remaja yang sedang bersemangatnya mengikuti aktivitas serta kesibukan yang ditekuni. Kebiasaan menunda waktu makan ini kemungkinan menjadi faktor utama dari munculnya gastritis karena batas waktu manusia menahan lapar adalah antara 2-3 jam saja, lebih dari estimasi tersebut produksi asam lambung akan meningkat sehingga kehadirannya mengiritasi mukosa lambung dan menimbulkan rasa nyeri. (Sani, Tina, & Nashriana Jufri, 2016)

2.      Kebiasaan merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mengiritasi tukak lambung serta menghambat mekanisme kerja sel dinding lambung dalam mengeluarkan sekresi getah pelindung dinding lambung dari serangan asam lambung berlebih. Dengan demikian sel dinding lambung tidak mampu menjalankan perannya dengan baik sehingga dinding lambung rentan terluka yang menyebabkan timbulnya rasa sakit. (Kurnia Gustin, 2011)

3.      Terlalu sering memakan makanan yang kurang bersih, terlalu pedas dan atau asam
Makanan yang terlalu pedas maupun asam yang dikonsumsi rutin atau dalam rentang waktu yang relatif singkat dapat mengiritasi sel dinding lambung sehingga dapat menyebabkan luka yang dapat menyebabkan nyeri lambung. (Sani et al., 2016)

4.      Stress berlebih dan kurang tidur
Terlalu memikirkan kegiatan sehari-hari sehingga tenaga terforsir dapat mengakibatkan stress yang dapat berujung pada meningkatnya asam lambung. Selain itu, kurangnya waktu istirahat dapat enyebabkan tubuh menjadi lebih lemah. Saat tidur, tubuh akan dengan sendirinya memulihkan kondisi dan membentuk antibody. (Riyanto, 2016)

Berdasarkan faktor-faktor yang disebutkan diatas diketahui bahwa penyebab utama munculnya gastritis adalah meningkatnya asam lambung. Dengan demikian pengobatan yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan menetralkan asam lambung, mengurangi produksi asam lambung, mengobati infeksi yang mungkin terjadi pada lambung dan mengobati rasa sakit yang diderita. Apabila gastritis tidak segera ditangani dan atau tidak ditangani dengan tepat maka terdapat kemungkinan akan memicu munculnya penyakit lainnya seperti sesak napas.
Untuk lebih jelas lagi, dapat dilihat Video Gastritis :)


Referensi
Kurnia Gustin, R. (2011). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN  DI PUSKESMAS GULAI BANCAH  KOTA BUKITTINGGI.
Megawati, A., & Nosi, H. (2014). BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG DI RAWAT DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR.
Riyanto, A. (2016). PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS.
Sani, W., Tina, L., & Nashriana Jufri, N. (2016). ANALISIS  FAKTOR KEJADIAN PENYAKIT GASTRITIS PADA PETANI NILAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIWORO SELATAN KAB. MUNA BARAT DESA KASIMPA JAYA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.

Sukarmin. (2012). Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 

Minggu, 11 November 2012

Cara Merawat Rambut Keriting

Selamat malam sobat blogge^^
 kali ini saya akan membahas tentang rambut, ya... rambut, rambut keriting seperti punya saya^^ HAHA, maaf nyelimur dulu.... Langsung aja deh...

Pada dasarnya rambut keriting itu bisa enak dipandang/terlihat bagus apabila dirawat dengan baik, benar, dan telaten. Rambut keriting berbeda dengan rambut lurus, ketika rambut lurus dikucir saja atau diikat itu tidak masalah, tapi berbeda dengan rambut keriting, kalau ingin rambut keriting sedikit terlihat rapi, mungkin anda bisa tambahkan mouse pada rambut anda.

Saya juga punya tips-tips untuk anda-anda yang memiliki rambut keriting seperti saya^^
silakan cermati baik-baik *nggak deng*:

1. Pakailah Shampoo yang mengandung proteinnya atau yang tujuannya melembutkan, karena rambut keriting cenderung kering dan kasar, dan untuk mengatasi itu semua bisa menggunakan shampoo yang tujuannya melembutkan rambut, misalnya seperti ; Pantene yang hijau, dan Sunslik yang kuning.

2. Usahakan setelah keramas selalu pakai conditioner, karena conditioner bisa membantu melembutkan rambut keriting anda.

3. Pakailah sisir bergigi jarang, kalau anda menggunakan sisir bergigi jarang anda akan lebih mudah menyisir rambut anda, jangan sekali-kali memakai sisir bergigi rapat nanti rambut anda malah rontok semua lagi :p ._.V

4. Jangan terlalu sering menyisir rambut anda, cukup menggunakan jari tangan anda saja.

5. Setelah keramas, biarkan rambut anda kering secara alami (bisa menggunakan handung) atau tidak menggunakan hair dryer karena kalau memakai hair dryer nanti malah akan semakin kusut.

6. Anda bisa mengepang rambut keriting anda saat akan tidur supaya rambut anda teratur dan terbiasa teratur, dan tidak ada yang tidak mungkin kalau rambut anda bisa mendadak menjadi sedikit lurus :p

Mungkin hanya seperti itu yang dapat saya bagikan, kurang lebihnya mohon maaf, terimakasih sudah berkunjung, selamat mencoba, semoga bermanfaat^^ salam blogger...