Senin, 21 Januari 2019

Penyebab Remaja Sering Punya Maag

Akhir-akhir ini semakin banyak remaja yang mengidap maag baik yang masih gejala maag hingga yang sudah dalam status maag kronis. Maag atau gastritis merupakan penyakit lambung yang disebabkan kelebihan asam lambung yang menyebabkan dinding lambung tidak kuat menahan asam lambung tadi, sehingga timbullah rasa sakit yang dialami oleh penderita (Riyanto, 2016). Sependapat dengan pernyataan tersebut Sukarmin (2012) menyatakan bahwa gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang dapat mengakibatkan pembekakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung dengan karakteritik anoreksia, perasaan penuh di perut, rasa tidak nyaman epigastrium, mual dan muntah. Dengan tanda gajala nyeri tekan epigastrium, mual dan muntah.

Maag ini sendiri sangat mungkin menyerang manusia yang berusia tua karena seiring bertambahnya usia kondisi fisik seseorang akan semakin melemah atau tidak dapat bekerja secara optimal seperti saat muda, dalam hal ini seiring bertambahnya usia seseorang mukosa gaster pada lambung akan cenderung menjadi tipis sehingga kemungkinan terinfeksi Helicobacter pylori akan meningkat. (Megawati & Nosi, 2014)
Kecenderungan maag menyerang di usia muda merupakan akibat dari adanya pola hidup yang kurang sehat seperti; 

1.      Pola makanan kurang teratur
Kebiasaan menunda makan merupakan faktor pemicu munculnya gastritis yang sudah diketahui oleh khalayak umum namun masih saja diabaikan oleh banyak orang terutama remaja yang sedang bersemangatnya mengikuti aktivitas serta kesibukan yang ditekuni. Kebiasaan menunda waktu makan ini kemungkinan menjadi faktor utama dari munculnya gastritis karena batas waktu manusia menahan lapar adalah antara 2-3 jam saja, lebih dari estimasi tersebut produksi asam lambung akan meningkat sehingga kehadirannya mengiritasi mukosa lambung dan menimbulkan rasa nyeri. (Sani, Tina, & Nashriana Jufri, 2016)

2.      Kebiasaan merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mengiritasi tukak lambung serta menghambat mekanisme kerja sel dinding lambung dalam mengeluarkan sekresi getah pelindung dinding lambung dari serangan asam lambung berlebih. Dengan demikian sel dinding lambung tidak mampu menjalankan perannya dengan baik sehingga dinding lambung rentan terluka yang menyebabkan timbulnya rasa sakit. (Kurnia Gustin, 2011)

3.      Terlalu sering memakan makanan yang kurang bersih, terlalu pedas dan atau asam
Makanan yang terlalu pedas maupun asam yang dikonsumsi rutin atau dalam rentang waktu yang relatif singkat dapat mengiritasi sel dinding lambung sehingga dapat menyebabkan luka yang dapat menyebabkan nyeri lambung. (Sani et al., 2016)

4.      Stress berlebih dan kurang tidur
Terlalu memikirkan kegiatan sehari-hari sehingga tenaga terforsir dapat mengakibatkan stress yang dapat berujung pada meningkatnya asam lambung. Selain itu, kurangnya waktu istirahat dapat enyebabkan tubuh menjadi lebih lemah. Saat tidur, tubuh akan dengan sendirinya memulihkan kondisi dan membentuk antibody. (Riyanto, 2016)

Berdasarkan faktor-faktor yang disebutkan diatas diketahui bahwa penyebab utama munculnya gastritis adalah meningkatnya asam lambung. Dengan demikian pengobatan yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan menetralkan asam lambung, mengurangi produksi asam lambung, mengobati infeksi yang mungkin terjadi pada lambung dan mengobati rasa sakit yang diderita. Apabila gastritis tidak segera ditangani dan atau tidak ditangani dengan tepat maka terdapat kemungkinan akan memicu munculnya penyakit lainnya seperti sesak napas.
Untuk lebih jelas lagi, dapat dilihat Video Gastritis :)


Referensi
Kurnia Gustin, R. (2011). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN  DI PUSKESMAS GULAI BANCAH  KOTA BUKITTINGGI.
Megawati, A., & Nosi, H. (2014). BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG DI RAWAT DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR.
Riyanto, A. (2016). PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS.
Sani, W., Tina, L., & Nashriana Jufri, N. (2016). ANALISIS  FAKTOR KEJADIAN PENYAKIT GASTRITIS PADA PETANI NILAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIWORO SELATAN KAB. MUNA BARAT DESA KASIMPA JAYA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.

Sukarmin. (2012). Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)