Saat
liburan itu enaknya main kan ya? Tentu sih, kalo menurut saya hehe. Mumpung
saya masih libur kuliah, setelah natal biasanya ndak punya kegiatan
ngapa-ngapain (re: gabut pol polan), berhubung juga belum ada temen yang
ngajakin reunian, main-main atau sekedar ngopi. Jadilah saya dan mbak sepupu
saya main sendiri hahaaa. Sebelumnya sempet bingung sih mau main kemana dan
akhirnya kami memutuskan untuk main ke Yogyakarta! Yeay! (saya sebenernya bosen
lo gais, kok ya di Jogja sih, kan hidup mati saya udah Jogja ini *eaaa* eh
bukan deng, saya kuliah udah di Jogja, jadi bosen gitu. Cuma kalo diajak main
kesitu ya mau-mau aja haha, ABAIKAN!)
Kami
berangkat dari Sragen sekitar jam 10, ya seperti biasa kami motoran gitu.
Pengen ngerasain jadi anak jalanan rasanya gimana wkwk. Kami nyampe Jogja atau
lebih tepatnya sampai kosan saya sekitar jam 1 (lama ya? Yaiyalah, namanya lagi
masa liburan dimana-mana macet banget. Untung kami bisa nyelip-nyelip gitu pas
naik motor macem belut jadinya bisa cepetan dikit sampainya.)
Pertama
kali yang kami datangi adalah obyek wisata hutan mangrove wanatirta,
Kulonprogo, Yogyakarta. Untuk mencapai lokasi wisata ini sebenarnya bisa
dicapai dalam waktu kurang lebih 1,5 jam dari Sleman atau Kota Yogyakarta.
Karena kami sempat nyasar sampai jalan pantai selatan (liat aja di gmaps, jalan
itu merupakan jalan aspal yang berada di pinggir pantai selatan,
samping-sampingan gitu posisinya). Setelah kejadian nyasar itu barulah 2 jam
kemudian kami sampai di hutan mangrove wanatirta. Kalian tahu? Sebenernya
tempat kami nyasar itu lokasinya sebelahan sama obyek wisata mangrove ini,
soalnya perjalanan kami dari lokasi kami nyasar sampe hutan mangrove wanatirta
itu Cuma sekitar 8 menitan ndak sampai 10 menit. Dan ternyata oh tenyata, kami
nyasar di Pantai Congot gais :’)
Pantai
Congot itu merupakan salah satu pantai berpasir hitam dimana posisinya berada
di paling ujung barat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai Congot sama
Pantai Glagah itu sebelahan gais. Buat temen-temen Teknik Geologi UGM pasti
udah ndak asing lagi kan sama Pantai Glagah? Wkwk tujuan fieldtrip utama buat
mempelajari pasir besinya sih.
Oke kembali
ke topik!
1. Hutan Mangrove Wanatirta, Kulonprogo
DIY
Apasih
hutan mangrove wanatirta itu?
Hutan
mangrove Wanatirta ini secara keseluruhan dipenuhi oleh tanaman bakau atau
biasa kita sebut mangrove (ya jelas lah). Mangrove sendiri memiliki banyak
manfaat antara lain sebagai tempat berlindungnya ikan, sebagai penahan
gelombang air laut supaya ndak langsung menghantam daerah pesisir pantai,
akarnya juga bisa dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan tangan berupa
anyaman. Latar belakangnya sih sebagai ya sebagai peredam gelombang air laut,
namun setelah beberapa waktu muncul ide untuk dijadikan obyek wisata bertajuk
ekowisata. Dan pada akhirnya, terbentuklah obyek wisata hutan mangrove
wanatirta ini.
Apa aja sih
isinya?
selain
hutan mangrove ini, juga ada obyek wisata lainnya seperti jembatan api-api yang
katanya pada waktu sun set pemandangannya bagus banget. Tapi, karena waktu yang
kami miliki terbatas, jadi baru bisa mengunjungi hutan mangrove wanatirta ini
saja.
Untuk Hutan
Mangrove Wanatirta ini sendiri memiliki 2 bagian wisata sih menurut penglihatan
saya, pertama hutan mangrove yang berada di pinggir pantai dan juga goa
mangrove yang letaknya sedikit lebih di daerah daratan. Untuk hutan mangrove
yang lokasinya di pesisir ini, ada jembatan yang memudahkan pengunjung untuk
melihat ke segala sisi dari hutan mangrove ini. Jalan dan fasilitas yang ada
disini berbahan dasar bamboo yang dibuat oleh warga sekitar, perlu perawatan
secara rutin sih menurut saya kalo bahan dasarnya alami gitu soalnya waktu itu
sudah ada beberapa jembatan yang putus atau rusak mungkin karena lapuk atau
karena beban yang berat (?).
Berapa
harga tiket masuknya?
Harga tiket
masuknya per orang baik anak-anak maupun dewasa Rp 5.000 dan parkir sepeda
motor Rp. 2.000. murah kan? Ya cukup sih menurut saya.
Obyek
wisata ini berlokasi di Kawasan Wisata Kaliurang, tepatnya di daerah Gardu
Pandang Merapi. Perjalanan dari Kota Yogyakarta sekitar 45 menit sampai 1 jam,
tergantung kecepatan masing-masing pengendara sih hehe. Oiya, obyek wisata ini
biasanya hanya ada menjelang akhir tahun hingga tahun baru (sekitar pertengahan
Desember – Januari awal), dan di malam pergantian tahun biasanya ada penyalaan
kembang api disana, seru pokoknya. Di sana juga ada kids arena atau semacam
tempat bermain gitu isinya ya tempat mandi bola, arena ice scatting dan ada
yang lainnya tapi aku lupa hehe.
Sesuai
dengan namanya Kaliurang Light Festival (Festival Lampu Kaliurang), obyek
wisata ini isinya lampu-lampu yang dibalut dengan bahan-bahan tertentu yang
kedap air (?) beberapa sih, dan beberapa dibentuk seperti bunga, payung,
terowongan, bunga, kupu-kupu, lebah, dan ada juga yang bentuknya seperti cula
badak. Obyek wisata ini semacam taman yang isinya lampu-lampu warna-warni
dengan bentuk yang macem-macem gitu lah. Dan di puncak atau tepatnya di lokasi
gardu pandang itu sendiri kita bisa melihat keindahan lampu-lampu kota
Yogyakarta loo, indah banget seperti intan yang tersebar di atas kain bludru
hitam (apasih wkwk).
Harga tiket
masuknya sekitar Rp 25.000 untuk parkirnya sekitar Rp 2.000 (kalo ndak salah lo
ya hehe).
Udah sih,
itu aja perjalanan yang saya dan mbak saya lalui selama 1 hari di Jogja. Kalo
ditanya senang? Ya jawabnya senang tapi bosen, iya bosen, soalnya tidurnya di
kosan sendiri hehe.