Menurut
de Genevraye & Samuel (1972) Zona Kendeng dapat dibagi menjadi 3 subzona
yakni Zona Kendeng Barat, Zona Kendeng Tengah, dan Zona Kendeng Timur. Zona
Kendeng Barat dibagi menjadi 3 bagian yakni area Ungaran, Northerm Flank, dan Southern
Flank. Urutan formasi dari tua ke muda adalah Formasi Pelang yang dianggap
sebagai formasi tertua terutama di bagian tengah. Bagian bawah dan atasnya
tidak diketahui dengan jelas karena singkapannya terdapat di upthrust, berbatasan langsung dengan
Formasi Kerek yang umurnya lebih muda. Tersusun oleh napal dengan lensa-lensa
kalkarenit dengan bioklastika foraminifera besar yang menunjukkan umur Tersier
Awal (de Genevraye & Samuel, 1972).
Kedua, Formasi Kerek dimana formasi ini
mempunyai ciri khas berupa perselingan antara batulempung, napal, batupasir
tufan, dan batupasir gampingan. Perulangan ini menunjukkan struktur sedimen
yang khas yaitu perlapisan gradasi yang mencirikan gejala flysch. Berdasarkan fosil foraminifera planktonik dan bentoniknya,
formasi ini terbentuk pada umur Miosen Awal – Miosen Akhir (N10 – N18) pada
lingkungan paparan.
Ketiga, Formasi Kalibeng dimana formasi ini terletak
selaras di atas Formasi Kerek. Bagian bawah dari Formasi Kalibeng tersusun oleh
napal masif sangat kaya akan foraminifera planktonik. Kemudian Formasi Pucangan
yang berada di bagian barat dan tengah Zona Kendeng formasi ini terletak tidak
selaras di atas Formasi Sonde. Formasi ini penyebarannya luas, di Kendeng Barat
batuan ini mempunyai penyebaran dan tersingkap luas di daerah Trinil dan Ngawi.
Umur berkisar Pliosen Akhir (N21) hingga Pleistosen (N22). Di Kendeng Barat
yaitu di sekitar Sangiran, Formasi Pucangan berkembang sebagai fasies volkanik
dan fasies lempung hitam.
Formasi Kabuh yang terletak selaras di atas Formasi Pucangan.
Formasi ini terdiri dari batupasir dengan material non volkanik, berstruktur
silang-siur dengan sisipan konglomerat dan tufan, dengan fosil moluska air
tawar dan fosil-fosil vertebrata. Berumur Pliosen Tengah, merupakan hasil
endapan sungai teranyam (braided stream)
yang dicirikan oleh intensifnya struktur silang siur tipe palung.
Formasi Notopuro yang terletak tidak selaras di atas Formasi Kabuh. Litologinya
terdiri dari breksi lahar perselingan dengan batupasir tufan dan konglomerat
vulkanik. Semakin ke atas, sisipan batupasir tufan semakin banyak. Juga
terdapat sisipan atau lensa-lensa breksi dengan fragmen kerakal terdiri dari
andesit dan batu apung yang merupakan ciri khas dari Formasi Notopuro.
Formasi Undak Bengawan Solo dimana endapan ini terdiri dari konglomerat polimik
dengan fragmen batugamping, napal, dan andesit disamping batupasir yang
memiliki fosil vertebrata. Di daerah Brangkal dan Sangiran endapan undak
tersingkap baik sebagai konglomerat dan batupasir andesit yang agak
terkonsolidasi dan menumpang di atas bidang erosi pada Formasi Kabuh dan
Notopuro. Litologi yang menyusun masing-masing formasi tersebut ditampilkan
dalam Tabel 1.
Secara
umum, struktur-struktur yang terdapat di Zona Kendeng berupa lipatan yang ada
didaerah kendeng sebagian besar berupa lipatan asimetri dan bahkan ada beberapa
yang berupa lipatan rebah (overturned).
Lipatan-lipatan di daerah ini ada yang memiliki pola en echelon fold dan ada yang berupa lipatan-lipatan menunjam.
Secara umum lipatan di daerah Kendeng berarah barat-timur. Kemudian terdapat
sesar naik yang terjadi pada lipatan yang banyak dijumpai di Zona Kendeng,
biasanya juga menjadi kontak antar formasi ataupun antar anggota formasi.
Kemudian sesar geser, yang dimana pada Zona Kendeng biasanya berarah timur
laut-barat daya dan tenggara-barat laut serta struktur kubah yang ada di Zona
Kendeng biasanya terdapat di daerah Sangiran pada satuan batuan berumur
Kuarter. Bukti tersebut menunjukkan bahwa struktur kubah pada daerah ini dihasilkan
oleh eformasi yang kedua, yaitu pada umur Pleistosen (Sainyakit, & Siregar,
2017).
Tabel 1. Litologi Formasi Pada Zona
Kendeng (Sukardi, dkk, 1992)
Nama Formasi
|
Litologi
|
Formasi Kerek
|
Bagian bawah
formasi ini terdiri dari perselingan batulanau, batulempuung, batupasir
gampingan dan batupasir pasiran serta mengandung banyak material vulkanik.
Bagian atas
formasi ini terdiri dari napal sisipan batupasir tufan-gampingan, batulanau
tufan dan batupasir krikilan dengan kandungan material vulkanik yang sangat
banyak.
|
Formasi Kalibeng
|
Di bagian atas
terdiri dari napal pejal, sedangkan dibagian bawah formasi ini terdiri dari
napal berdisipan batupasir tufan dan bintal batugamping.
|
Formasi Pucangan
|
Di bagian atas
terdiri dari batulempung bersisipan batupasir tufan dan tanah diatomea serta
breksi di bagian bawah formasi ini.
|
Formasi Kabuh
|
Bagian atas
formasi ini terdiri dari perselingan konglomerat, batupasir tufan dan tuf
sedangkan di bagian bawah terdiri dari lensa kalsidurit.
|
Formasi Notopuro
|
Breksi lahar
berseling dengan batupasir tufaan dan konglomerat vulkanik semakin keatas
ditemukan batupasir tufaan.
|
Endapan Undah
|
Konglomerat,
kerikil, pasir, dan lempung.
|