Kamis, 12 Maret 2020

Stratigrafi Regional Zona Kendeng


Urutan Formasi Geologi (Pringgoprawiro, 1983)

Menurut de Genevraye & Samuel (1972) Zona Kendeng dapat dibagi menjadi 3 subzona yakni Zona Kendeng Barat, Zona Kendeng Tengah, dan Zona Kendeng Timur. Zona Kendeng Barat dibagi menjadi 3 bagian yakni area Ungaran, Northerm Flank, dan Southern Flank. Urutan formasi dari tua ke muda adalah Formasi Pelang yang dianggap sebagai formasi tertua terutama di bagian tengah. Bagian bawah dan atasnya tidak diketahui dengan jelas karena singkapannya terdapat di upthrust, berbatasan langsung dengan Formasi Kerek yang umurnya lebih muda. Tersusun oleh napal dengan lensa-lensa kalkarenit dengan bioklastika foraminifera besar yang menunjukkan umur Tersier Awal (de Genevraye & Samuel, 1972). 
Kedua, Formasi Kerek dimana formasi ini mempunyai ciri khas berupa perselingan antara batulempung, napal, batupasir tufan, dan batupasir gampingan. Perulangan ini menunjukkan struktur sedimen yang khas yaitu perlapisan gradasi yang mencirikan gejala flysch. Berdasarkan fosil foraminifera planktonik dan bentoniknya, formasi ini terbentuk pada umur Miosen Awal – Miosen Akhir (N10 – N18) pada lingkungan paparan. 
Ketiga, Formasi Kalibeng dimana formasi ini terletak selaras di atas Formasi Kerek. Bagian bawah dari Formasi Kalibeng tersusun oleh napal masif sangat kaya akan foraminifera planktonik. Kemudian Formasi Pucangan yang berada di bagian barat dan tengah Zona Kendeng formasi ini terletak tidak selaras di atas Formasi Sonde. Formasi ini penyebarannya luas, di Kendeng Barat batuan ini mempunyai penyebaran dan tersingkap luas di daerah Trinil dan Ngawi. Umur berkisar Pliosen Akhir (N21) hingga Pleistosen (N22). Di Kendeng Barat yaitu di sekitar Sangiran, Formasi Pucangan berkembang sebagai fasies volkanik dan fasies lempung hitam. 
Formasi Kabuh yang terletak selaras di atas Formasi Pucangan. Formasi ini terdiri dari batupasir dengan material non volkanik, berstruktur silang-siur dengan sisipan konglomerat dan tufan, dengan fosil moluska air tawar dan fosil-fosil vertebrata. Berumur Pliosen Tengah, merupakan hasil endapan sungai teranyam (braided stream) yang dicirikan oleh intensifnya struktur silang siur tipe palung. 
Formasi Notopuro yang terletak tidak selaras di atas Formasi Kabuh. Litologinya terdiri dari breksi lahar perselingan dengan batupasir tufan dan konglomerat vulkanik. Semakin ke atas, sisipan batupasir tufan semakin banyak. Juga terdapat sisipan atau lensa-lensa breksi dengan fragmen kerakal terdiri dari andesit dan batu apung yang merupakan ciri khas dari Formasi Notopuro. 
Formasi Undak Bengawan Solo dimana endapan ini terdiri dari konglomerat polimik dengan fragmen batugamping, napal, dan andesit disamping batupasir yang memiliki fosil vertebrata. Di daerah Brangkal dan Sangiran endapan undak tersingkap baik sebagai konglomerat dan batupasir andesit yang agak terkonsolidasi dan menumpang di atas bidang erosi pada Formasi Kabuh dan Notopuro. Litologi yang menyusun masing-masing formasi tersebut ditampilkan dalam Tabel 1.
Secara umum, struktur-struktur yang terdapat di Zona Kendeng berupa lipatan yang ada didaerah kendeng sebagian besar berupa lipatan asimetri dan bahkan ada beberapa yang berupa lipatan rebah (overturned). Lipatan-lipatan di daerah ini ada yang memiliki pola en echelon fold dan ada yang berupa lipatan-lipatan menunjam. Secara umum lipatan di daerah Kendeng berarah barat-timur. Kemudian terdapat sesar naik yang terjadi pada lipatan yang banyak dijumpai di Zona Kendeng, biasanya juga menjadi kontak antar formasi ataupun antar anggota formasi. Kemudian sesar geser, yang dimana pada Zona Kendeng biasanya berarah timur laut-barat daya dan tenggara-barat laut serta struktur kubah yang ada di Zona Kendeng biasanya terdapat di daerah Sangiran pada satuan batuan berumur Kuarter. Bukti tersebut menunjukkan bahwa struktur kubah pada daerah ini dihasilkan oleh eformasi yang kedua, yaitu pada umur Pleistosen (Sainyakit, & Siregar, 2017).

Tabel 1. Litologi Formasi Pada Zona Kendeng (Sukardi, dkk, 1992)
Nama Formasi
Litologi
Formasi Kerek
Bagian bawah formasi ini terdiri dari perselingan batulanau, batulempuung, batupasir gampingan dan batupasir pasiran serta mengandung banyak material vulkanik.
Bagian atas formasi ini terdiri dari napal sisipan batupasir tufan-gampingan, batulanau tufan dan batupasir krikilan dengan kandungan material vulkanik yang sangat banyak.
Formasi Kalibeng
Di bagian atas terdiri dari napal pejal, sedangkan dibagian bawah formasi ini terdiri dari napal berdisipan batupasir tufan dan bintal batugamping.
Formasi Pucangan
Di bagian atas terdiri dari batulempung bersisipan batupasir tufan dan tanah diatomea serta breksi di bagian bawah formasi ini.
Formasi Kabuh
Bagian atas formasi ini terdiri dari perselingan konglomerat, batupasir tufan dan tuf sedangkan di bagian bawah terdiri dari lensa kalsidurit.
Formasi Notopuro
Breksi lahar berseling dengan batupasir tufaan dan konglomerat vulkanik semakin keatas ditemukan batupasir tufaan.
Endapan Undah
Konglomerat, kerikil, pasir, dan lempung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)