Sabtu, 07 Maret 2020

Seperti Apa Pribadi yang Lemah Lembut itu?




Sering kita menganggap bahwa orang yang pelan berbicara itu adalah orang yang lemah kembut. Begitu juga dengan orang yang sopan adalah orang yang lemah lembut. Tapi apakah pikiran itu terbukti benar?
Dalam kbbi dijelaskan bahwa lembut berarti tidak keras, mudah dibentuk, baik hati (halus budinya), tidak bengis, tidak pemarah, tidak kasar dalam bertutur kata.
Mari kita bahas satu per satu.

Tidak keras dan mudah dibentuk
Apa yang maksudnya? Sama seperti plastisin, bahannya lembut dan lunak sehingga mudah untuk dibentuk menjadi apapun. Orang yang punya sifat lembut juga demikian. Mudah diarahkan untuk menjadi lebih baik lagi. Mau menerima masukan yang sifatnya membangun. Sifat lembut ini bisa mendatangkan kebaikan yang luar biasa buat orang itu sendiri. Dia bisa jadi orang yang luar biasa.

Baik hati (halus budinya) dan tidak pemarah
Halus budinya merupakan sifat dimana orang tersebut dapat memosisikan dirinya diantara sifat orang yang berbeda-beda. Bisa mengontrol emosinya saat berhadapan dengan orang yang punya sifat kebalikan dari dirinya. Tidak mudah marah dengan situasi yang menghadangnya saat itu. Selalu sabar dalam menghadapi segala sesuatunya.
Dalam hal ini, bukan berarti orang yang lemah lembut itu tidak bisa marah. Mereka bisa mengendalikan emosi mereka. Dapat menggunakan emosi pada waktu yang tepat dengan alasan yang tepat. Dalam kondisi yang tidak benar, orang tersebut berani menegur dengan alasan yang jelas yaitu supaya kondisinya menjadi benar sesuai aturan.

Tidak kasar dalam bertutur kata
Orang lemah lembut menguasai emosinya secara utuh, baik dari tingkah lakunya hingga tutur kataya. Pilihan kata yang diucapkan pada orang lain adalah kata yang membangun. Selalu berusaha untuk tidak menyakiti orang lain melalui kalimat maupun kata yang diucapkan. Umumnya orang ini sangat menyayangi orang lain.

“Lalu bagaimana cara untuk menghadapi orang yang menjengkelkan? Haruskah kita tetap lembut pada mereka? Meskipun tak jarang kita disakiti?”

Jawabannya adalah IYA, berusaha untuk tetap lembut. Bisa saja hal menjengkelkan yang dia lakukan itu karena kekesalannya kepada kita di masa lalu. Entah kita pernah melukai dirinya atau bagaimana. Cara pertama adalah untuk tetap sabar dan introspeksi diri apakah kita melukainya di masa lalu? Kalau iya, meminta maaf adalah langkah awal yang dapat dilakukan. Setelah itu, berusaha untuk mengasihinya melalui tindakan/perilaku dan perkataan kita. Sangat mungkin dia bisa jadi sahabat kita :”)
Cara kedua adalah dengan tetap sabar dan lembut padanya. Bisa saja ada alasan dibalik tingkahnya yang menjengkelkan itu. Mungkin dia sedang ada masalah atau pergumulan. Butuh teman untuk menceritakan unek-uneknya itu tapi bingung bagaimana caranya, dan yang terjadi adalah dia menunjukkan sikap menjengkelkannya kepadamu. Bisa jadi secara tidak langsung dia memilih kita untuk jadi teman ceritanya, tapi kita tidak menyadari itu. :”)

Memang, menahan emosi itu sangat sulit. Mengendalikannya apalagi, butuh tenaga ekstra. Namun, sekali kita bisa mengendalikan emosi kita, kita akan mengerti mengapa manusia diciptakan sebagai makhluk sosial hehe
Yang saya dapat, emosi ada supaya kita berani untuk menyatakan kebenaran diantara yang salah. Bisa belajar untuk lebih berempati kepada teman dan saudara. Ayo, sama-sama belajar untuk mengendalikan emosi dan jadi lemah lembut :”)

Be wise in the way you act toward outsiders; make the most of every opportunity. Let your conversation be always full of grace, seasoned with salt, so that you may know how to answer everyone.Colossians 4:5-6 | NIV |

Ayat itu adalah salah satu pengingat saya untuk bertindak dalam hidup saya. Menggunakan setiap kesempatan (waktu) yang saya miliki untuk menyatakan kasih Tuhan saya kepada teman-teman dan orang sekitar saya. Bagaimana saya menyatakannya? Jelas melalui tindakan dan perkataan saya sehari-harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)