Rabu, 06 Juni 2018

Selalu Dibuat Kagum Oleh-Nya

Entahlah baru sekarang saya benar-benar merasakan kasih-Nya secara nyata. Maksud saya, akhir-akhir ini entah mengapa seperti selalu diingatkan akan hal-hal yang kecil yang seharusnya bukan menjadi kekhawatiran lagi dalam hidup ini.

Suatu siang, kelompok pemetaan geologi saya berencana untuk menemui dosen pembimbing kelompok kami. O iya, yang belum ngerti pemetaan geologi gimana dan kalian kepo daerah mana yang saya petakan bisa dilihat disini.
Berdasarkan beberapa pengakuan dari kakak tingkat yang sebelumnya juga dibimbing oleh dosen tersebut (dosennya cowok gais, saya panggil bapak biasanya), bapak ini tipe dosen yang serius. Serius disini lebih ke susah ketawa sepertinya (soalnya sekali-dua kali saya pernah papas an pas saya sapa bapaknya tak berekspresi apapun, beda sama dosen lainnya. Oke saya yang salah nyapa sepertinya .-.)
Karena pikiran saya sudah terkontaminasi oleh cerita-cerita yang sedikit menegangkan dari kakak tingkat saya itu, jadilah saya deg-degan dari hari sebelumnya. Iyalo, baru bayangin mukanya bapak aja udah bikin adem-panas wkwk.
Tapi pas bangun tidur di pagi harinya diingatkan lagi tentang suatu kalimat dalam surat cinta Tuhan buat aku, buat kamu juga loo :))
Kolose 1 : 10-12
10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, 11 dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, 12 dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
Saya memang sudah direncanakan untuk menghadapi situasi seperti itu nantinya, oleh karena itulah saya harus melewatinya dengan tekun dan sabar (ehm bukan, bukan hanya saya saja tapi kelompok saya juga). Bapak memang orangnya seperti itu, selain serius, bapak juga banyak proyek sehingga punya waktu mepeeettt banget buat ketemu untuk sekedar konsultasi. Tau-tau bisa tau-tau ndak bisa, ya begitulah. Harus sabar dan tekun nunggu kabar dari bapak. Selama satu semester ini pun kelompok saya Puji Tuhan sudah tatap muka dengan bapak sekali untuk konsultasi dan bertukar pikiran.

Sebelum ketemu bapak, kami sudah janjian jam 3 an di ruang beliau. Jam 3 lewat 10 menit kelompok saya sudah tiba di ruangan bapak, tapi bapak sedang ndak di ruangan. Yasudahlah, jadilah kami menunggu sampai jam 4 (batas maksimal kami menunggu hehe), kalau bapak ndak balik ke ruangan berarti belum waktunya kami untuk ketemu beliau.

Saat menunggu seperti itu, ada-ada aja yang dilakukan teman-teman saya wkwk. Saya ceritain ya satu-satu, si Bagas (ketua kelompok saya) mondar-mandir keluar-masuk laboratorium tempat kami nunggu-ruangan bapak ndak berhenti-berhenti. Satu lagi si Bagus Widi (Celup), waduh saya lupa lup kamu ngapain ya waktu itu? Wkwk. Terus si Yana (sekretaris kelompok), ngeliatin video masak-masak di instagram (padahal lagi puasa, tapi tetep aja tontonannya begituan, sampai ngiler lo saya gara-gara ikutan nonton saking gabutnya kan .-.). Terus ada lagi, si Soni (Ini nih temen yang sering ngingetin untuk jaga emosi wkwk), dia malah mainan mobil legend gaiss, maklum lagi boom boom banget kan ya mobil legend wkwk.

Hampir mendekati jam 4, Bagas udah terlihat hampir menyerah begitu juga temen-temen termasuk juga saya. Jelas khawatir sekali, mengingat kami sudah ndak punya waktu lagi untuk konsul dan ketemu sama bapak, lusa sudah libur semester genap. Mau ndak mau kami harus jalan tanpa konsultasi sama bapak, kalau hari itu kami ndak ketemu sama bapak.

Lagi-lagi saat saya ke kamar mandi tiba-tiba diingatkan lagi satu kalimat dalam surat cinta Tuhan Yesus
Filipi 4 : 6
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
Saya langsung berdoa, entahlah yang saya ingat saat itu saya langsung berdoa saja. Kalau memang Tuhan mengijinkan kami untuk melewati saat itu, terjadilah sesuai dengan rencana Tuhan saja. Apapun yang terjadi saya yakin itu yang terbaik buat kelompok saya. Dan kalian tahu? Setelah beberapa saat dan tepat sebelum jam 4 bapak sudah kembali ke ruangan dan kami akhirnya bisa ketemu beliau. Tuhan baik, sangat baik.

Ndak hanya itu saja, Tuhan kasih lihat saya bahwa ndak ada yang perlu dikhawatirkan asalkan kita terus sama-sama sama Tuhan Yesus. Bapak yang kata kakak tingkat saya orangnya super emoteless saat itu bisa ketawa, iya, KETAWA. Benar-benar Tuhan baik, ajaib. Tuhan seperti ingin menyatakan bahwa

“ndak ada yang perlu kamu khawatirkan kar, kamu punya Aku. Bilang sama Aku apa yang kamu perlukan.”

Karena..
Matius 7 : 8
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)