Minggu, 08 Juli 2018

Mengampuni Teman itu Berat?

Benar yang saya baca di salah satu postingan blog. Bisa saja seseorang yang kamu anggap sebagai sahabat, ternyata merupakan sahabat orang lain dan dia mengakui kalau benar begitu. Dan kamu tetap dianggap sebagai teman oleh dia, teman lo ya bukan sahabat.

Dan seakan-akan kamu telah mengusahakan semuanya untuknya namun dia ndak melakukan hal yang sama untukmu. Hmm, mungkin bisa cek kembali hatimu? Kamu mengasihi dia karena ingin mendapatkan balasan perlakuan yang sama atau bagaimana?

Kalau iya, mungkin sebaiknya kamu berhenti mengharapkan semua itu kembali ke kamu. Hey, kita diciptakan Tuhan untuk saling mengasihi tanpa mengharapkan apapun kembali pada kita. Seperti Tuhan yang rela berkorban di kayu salib demi saya dan kamu tentunya, Tuhan melakukan itu semua karena memang Tuhan benar-benar menyayangi kita. Betapa berharganya kita dimata-Nya, coba tiru hal itu semua. Mengasihi tanpa pandang buluh.

Tetap berlaku kasih ke semua orang, ya meskipun kadang keadaan kita lagi sulit. Tapi cobalah. Hatimu akan lega. Bebas dari beban, karena semua sudah lepas dari hati. Belajar mengampuni.

Ndak sedikit orang yang lebih mementingkan dirinya sendiri (termasuk saya ya). Merasa selalu ingin diperhatikan, namun sulit untuk memerhatikan kembali orang disekitar. Apa kita terlalu egois?
Hmm, mungkin iya. Tapi menurut saya sikap itu muncul sebagai akibat dari rasa ingin mencapai sesuatu secara bagus, sempurna. Berbagai cara dilakukan untuk mencapainya, termasuk mengesampingkan orang lain dmi tujuan kita masing-masing.

Hal itu ada baiknya juga ada buruknya, dengan mengesampingkan orang tujuan utama dapat kita capai namun diantara pencapaian tersebut kita punya teman yang merasa rusak hati akibat perilaku yang kita lakukan sebelumnya.

Apa yang harus saya lakukan?

Berdoa
Mendoakan teman yang kita sakiti atau juga teman yang menyakiti kita. Percayalah. Tuhan turut bekerja dalam segala hal dalam hidup kita. Asalkan tujuan kita baik, doakanlah. Doa dapat mengubah segala sesuatunya.
Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Minta Maaf
Melakukan apa? Jelas, minta maaf kepada teman kita itu. Perbuatan merupakan bukti nyata yang bisa kita sampaikan kepada teman kita, bahwa kita benar-benar menyesal. Ndak ada yang salah dari minta maaf kan? Kita bisa jadi malah berteman baik dengan mereka lo :))

Berbuat Baik
Selanjutnya apanih? Berbuat baik!
Iya, setelah kita sadar bahwa semua hal yang kita lakukan sebelumnya salah dan menyakitkan hati. Sekarang, belajarlah untuk berbuat baik. Dari perkataan, perbuatan, dll.
Berusaha menahan untuk ndak bicara kotor ke teman, ndak mengejek teman yang bertubuh gini dan gitu, berusaha ndak menyakiti teman secara fisik, berusaha membantu teman yang membutuhkan. Intinya melakukan semua hal yang baik untuk dilakukan. Percayalah, hidup ini akan lebih bahagia :))
Ibrani 10 : 24
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)