Jumat, 03 Agustus 2018

Tomatina Benci Hujan



Di dalam hutan, hiduplah sekelompok peri buah yang bernama Tomatina, Apelina, dan Melonia. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak kecil. Tugas peri buah adalah membuat buah menjadi matang.
Dalam menjalankan tugas, mereka selalu mengerjakannya bersama-sama, itulah sebabnya mereka sering dijuluki “tiga perbu yang artinya tiga peri buah yang selalu bersama dimanapun dan kapanpun.
Ketika mereka bertiga sedang menjalankan tugas, Tomatina gelisah karena tugasnya belum selesai sedangkan langit semakin mendung, ini tanda hujan akan turun. Sejak kecil Tomatina benci pada hujan, itulah sebabnya mengapa Tomatina selalu menghilang ketika muncul awan hitam dilangit.
“Dheeerrr!” terdengar suara petir dari langit dan pada saat itu juga awan hitam datang. Tomatina gelisah, kedua sahabatnya menanyakan apa yang membuat ia gelisah seperti itu. Tetapi Tomatina tidak menjawab pertanyaan mereka, dalam hatinya ia benci pada hujan. Menurut dia hujan itu jahat, karena hujan yang membuat sayapnya basah dan sulit digerakkan sehingga sangat sulit untuk terbang.
Tidak disangka hujan langsung mengguyur mereka saat itu juga. “aku pulang ya” kata Tomatina yang langsung terbang secepat mungkin agar tidak basah. Apelina dan Melonia masih melaksanakan tugas mereka ketika Tomatina terbang meninggalkan mereka.
Keesokan harinya ketika mereka bertiga sedang berada diladang anggur, matahari bersinar terang, hal inilah yang membuat Tomatina bersemangat mematangkan buah anggur disekelilingnya.
Tiba-tiba hujan turun, sayap dan tubuh mereka bertiga basah kuyup. “Aku benci hujan, hujan membuat kita tidak bisa terbang” kata Tomatina menyalahkan keadaan.
Kedua sahabatnya berusaha menasihati Tomatina bahwa hujan itu hadiah dari Tuhan, hujan membuat buah cepat matang. Hujan sangat membantu tugas mereka sebagai peri buah. Haruslah mereka bersyukur kepada Tuhan karena diturunkan-Nya hujan ditempat mereka berada.
“Baiklah, mulai sekarang aku tidak akan membenci hujan lagi dan aku akan selalu bersyukur kepada Tuhan karena telah membuat hujan turun” kata Tomatina dengan mantap. Mulai saat itu Tomatina tidak takut, benci, dan gelisah lagi ketika hujan turun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)