Kamis, 25 Januari 2018

Berbagi Pengalaman Kuliah Bersama MASDA

School To School (STS) merupakan salah satu program kerja MASDA (Mahasiswa Sragen Gadjah Mada) yang dilakukan rutin setiap libur akhir semester ganjil. MASDA sendiri merupakan nama dari Organisasi Mahasiswa Daerah Sragen, sesuai dengan namanya anggota dari MASDA sendiri adalah Mahasiswa UGM yang berdomisili dan berasal dari Kota Sragen. FYI bagi yang belum tahu Sragen itu dimana, Sragen itu merupakan salah satu kabupatenyang berada di ujung timur Provinsi Jawa Tengah berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi yang sudah termasuk Provinsi Jawa Timur.
Peta Provinsi Jawa Tengah
Kembali ke School to School (STS), lebih mudahnya disebut sosialisasi mengenai pentingnya kuliah bagi temen-temen SMA/SMK di Kabupaten Sragen, rasane kuliah di UGM, pengalaman dan perjuangan masuk UGM termasuk penyelipan motivasi belajar buat temen-temen SMA. Sosialisasi tersebut didedikasikan bagi temen-temen SMA/SMK/MA kelas 12, ndak menutup kemungkinan juga sosialisasi ke kelas 11 (ini pengalaman saya tahun lalu masuk kelas 11 IPS dan akhirnya malah digodain wkwk)
Saat ini saya mahasiswa tahun kedua, menginjak awal semester 4, dengan demikian saya sudah mengikuti kegiatan STS ini selama dua periode kepengurusan sebanyak 2 kali (ya meskipun ditahun kedua ini saya ndak terlalu aktif dan ndak full ikut STS tapi setidaknya ada sedikit hal yang saya alami dapat saya bagikan buat temen-temen SMA).
Rasa yang muncul saat STS ditahun kedua ini hampir sama dengan STS tahun pertama saya. Temen-temen SMA seakan haus akan informasi perkuliahan baik itu kehidupan perkuliahan, cara masuk, hingga beasiswa yang ditawarkan. Saya senang dengan keadaan yang seperti ini, maksud saya senang sekali!. Ini adalah saat dimana keinginan kita untuk berbagi disambut baik oleh mereka yang menjadi sasaran kita selama ini.
Pada umumnya, mereka menanyakan pertanyaan yang sama namun ditnyakan oleh orang yang berbeda di sekolah yang berbeda serta di waktu yang berbeda. Akan coba saya share apa-apa saja yang umumnya ditanyakan oleh mereka.

Mbak dulu masuk UGM lewat jalur SNM/SBM/UTUL?
Dulu nilai rapornya mbak gimana? Bagus mesti.
Mbak dulu SMA mana? SMA ne bagus mesti.
Dulu mbake rangking berapa?
Mbake dulu waktu ujian masuk jawab berapa soal?
Mbake kenapa milih Teknik Geologi kan berat buat cewek kayak mbak?
Mbak aku takut daftar kuliah je..
Aku masih bingung e mbak mau ambil jurusan apa, enaknya aku ambil jurusan apa ya?
Dan masih banyak lagi yang lainnya*

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu wajar muncul dari pikiran mereka, saya masih ingat saat saya berada di posisi mereka. Saat saya bingung untuk memutuskan saya mau masuk jurusan mana di universitas mana. Saat sedang labil-labil nya dalam memilih.
Saya senang mereka aktif bertanya, menanyakan hal-hal yang sempat memenuhi pikiran saya dulu yang belum sempat saya tanyakan kepada kakak kelas saya yang dulunya sosialisasi. Mereka memilih langkah yang tepat yaitu bertanya kepada yang lebih berpengalaman, tidak seperti saya dulu yang untuk bertanya satu pertanyaan saja mikirnya berkali-kali hingga pada akhirnya ndak jadi tanya hikss
Inti sebenarnya dari tulisan ini adalah saya ingin teman-teman yang saat ini sedang dalam pergumulan memilih jurusan atau univ rajin-rajinlah bertanya kepada yang lebih berpengalaman. Manfaatkan kakak kelas kalian waktu SMA, SMP juga bisa, SD juga, bahkan TK pun ndak apa-apa. Cari informasi sebanyak-banyaknya, gali pengalaman yang mereka miliki, biar semuanya itu bisa jadi pendorong kalian untuk maju dan ndak gampang menyerah. Jangan malu bertanya, tapi ya jangan malu-maluin wkwk. Setiap orang punya ceritanya sendiri-sendiri, punya kesusahannya sediri-sendiri, persiapkan segalanya sedari dini dan hadapi kesusahan kalian segera. Semangat!



Roma 14 : 7

Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)