Jumat, 14 Juli 2017

My 1st Journey

Ya saya merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta, cukup senang karena daerah ini tidak terlalu jauh dari kampung halaman *uhuuuy*
Tepat setahun lalu saya mengawali kehidupan saya sebagai mahasiswa baru di Yogya, tak banyak perubahan yang saya alami mengingat sejak kecil saya dididik ibu saya for doing all things by my self, except memang terlalu beresiko untuk ditangani seorang anak sendirian. Awalnya cukup senang, bahagia, hepi helahelaa saat pertama kali sampai di Yogya, merasa kalau iih ini menyenangkan tidak akan ada yang meminta bantuan ini itu ana ane. Tapi setelah beberapa lama menetap, semakin banyak orang yang kukenal di sana, semakin banyak orang yang meminta bantuan sana sini dan karena saya merupakan tipe manusia yang ndak tegaan sama orang, jadi saya bantu orang tersebut sebisa dan semampu saya. Karena semester satu saya hanya memikirkan orang lain tanpa memikirkan diri sendiri, alhasil hasil studi semester satu saya remuk bubuk hancur sekalii, untuk mendapatkan nilai 2,5 saja susahnya minta ampun.


Waktu liburan semester satu saya lalui dengan air mata heuu :"""~



Terlalu sakit apabila mengingat saya terlalu mengasihani orang lain daripada diri saya sendiri. 



Ada banyak masukan yang datang waktu itu. 



"Jadi orang jangan gampangan"



"Jangan terlalu baik sama orang, bisa jadi kamu dimanfaatin"



"Kamu lemah"



"Kurang usaha, kamu terlalu sibuk sama urusan nonakademikmu, makanya jadi gini"



"Kamu jarang baca buku, jurusan kamu itu harus banyak baca biar mudeng, jadinya gini kan?"



"Semester dua harus meningkat, patuhi jadwal pribadimu"



"Kasihani dirimu sendiri sebelum kamuengasihani orang lain, percuma kamu membantu orang lain tapi dirimu sendiri saja masih perlu bantuan"



Dan masih banyak lagi, sampai lupa siapa aja yang sudah nasihatin saya waktu itu~



Mulailah di semester dua. Saya semangat sekali masuk kuliah waktu itu, mulai rajin mencatat, dan di semester dua saya tahu satu kelemahan saya yang selalu datang pada waktu kuliah, yaitu virus ngantuk!. Penyakit yang selalu menghantui dan menggelendoti saya semasa semester satu, yang membuat saya ketinggalan materi perkuliahan, yang merupakan penyakit mrmatikan yang menyerang saya setelah terlalu memikirkan orang lain. Saya tahu penyebabnya, dan sudah saya atasi penyebabnya mulai di semseter dua itu. Penyakit mematikan saya yang pertama masih belum bisa saya atasi karena mungkin itu merupakan panggilan jiwa (?), pernah terjadi lagi saat ujian tengah semester teman baik saya sakit demam berdarah, keluarganya berada di beda pulau dan dia tidak punya saudara dekat di Yogyakarta, dia sakit dan tidak ada yang merawat, hanya tetangga kosnya dan saya yang menjaga awalnya. Kondisi seperti ini sungguh tidak mendukung saya belajar untuk uts waktu itu, saya merasa hancur dan berpikir bahwa mungkin nilai akhir saya nanti akan lebih buruk dari semester satu. Yang saya bisa lakukan saat itu hanya mengusahakan semua yang saya bisa usahakan dengan kondisi yang demikian, kurang tidur, lupa materi secara mendadak saat ujian, dan sakit kepala, itu yang saya rasakan waktu itu.



Di ujian akhir semester saya berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama saat ujian tengah semester. 



Dan Puji Tuhan, Tuhan selalu menepati janjiNya, Ia tak pernah ingkari FirmanNya. Nilai semester dua saya lebih baik dari semester sebelumnya dan saya bisa mengambil mata kuliah wajib semester tiga penuh. :)))





Matius 11:28 (TB)  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)