Sabtu, 11 Maret 2017

Seleksi Masuk Perguruan Tinggi

Mungkin judul dari konten ini sedikit tidak nyambung dengan isinya, namun saya ingin berbagi apa yang pernah saya alami tahun lalu, yang saya anggap itu adalah tahun-tahun yang sulit untuk saya. Dan saya tidak ingin teman-teman menjadi seperti saya yang tahun lalu, yang menyesali keadaan setelah semua proses sudah hampir terlewati. Karena semuanya itu hanya kesia-siaan saja. Maka dari itu, saya membuat postingan ini.

Cerita dimulai~

Teringat setahun yang lalu, sebuah perjalanan yang cukup sulit yang harus saya alami. Waktu itu saya sudah kelas 12, dan saatnya saya menetapkan pilihan hidup saya di bidang pendidikan untuk kedepannya. Menghadapi kondisi yang seperti itu, saya gugup, cemas, bahkan hamper putus asa. Banyak tekanan, dari eksternal maupun internal diri saya sendiri. Saya pun masih bingung, akan saya bawa kemana tubuh dan masa depan saya ini? Dari sekian banyak Pergutuan Tinggi, hanya satu yang menjadi orientasi saya waktu itu. *sebut saja PT itu Pangeran ;)*

Saya berjuang agar bisa masuk ke PT Pangeran itu, ikut bimbel di *Pergi*, ikut bimbel di sekolah, sampai-sampai minta diajarin sama kakak kelas. Namun, semuanya itu belum berhasil membuat saya berhasil menjadi mahasiswa di PT Pangeran. Putus asa? Iya, ingin menyerah? Jelas. Namun ada satu hal yang membuat saya tetap berdiri dan berusaha merangkak kembali untuk bisa membuat suatu perubahan kecil, setidaknya terjadi perubahan kecil daripada tidak melakukan perubahan sama sekali, entah cara belajarnya, porsi belajarnya, atau semangat belajarnya yang sedikit dirubah. Setelah melakukan beberapa perubahan kecil tersebut, akhirnya saya berhasil mencapai masa depan saya. Ingin tahu masa depan saya? saya juga belum tahu sebenarnya :v
kalau penasaran bisa mampir ke sini ya ;)

Saya sebenarnya ingin cerita banyak, tapi kalau semuanya saya ceritakan disini nanti sudah tidak ada yang Tanya-Tanya ke saya lagi wkwk *Berasa jadi artis dadakan*

Yang ingin saya bagikan ke teman-teman adalah bagaimana teman-teman menghadapi keadaan yang sulit saat kelas 12 terutama dalam menentukan jurusan dan universitas tujuan teman-teman. Saya punya beberapa cara yang mungkin bisa dicoba, yaitu:
  • Doa, Doa merupakan kunci ketenangan diri yang paling ampuh kalau menurut saya, kita bisa saja mengandalkan kemampuan kita sendiri, namun tanpa diiringi dengan doa kok sepertinya tidak ada rasa syukur dan ketika kita sedang mengusahakan sesuatu perasaan seakan berkecamuk dkk.
  • Kenali Diri Sendiri. Lebih baik kalau kita sudah menentukan pilihan ingin lanjut kemana sejak dari kelas 10, atau dari SMP atau bahkan lebih baik lagi dari SD *Mewujudkan cita-cita masa kecil gitu*. Apabila sudah memiliki tujuan yang jelas, maka langkah-langkah yang akan dilalui sepertinya akan lebih terorganisir dengan baik dan JELAS. Jangan menentukan pilihan di saat-saat terakhir (Saat hari terakhir pendaftaran masuk Perguruan Tinggi) itu namanya bunuh diri bung!, untuk apa kita mengerjakan sesuatu yang bukan merupakan keinginan tersebar kita? Dan juga untuk apa mengerjakan suatu hal dengan setengah hati? Itu hanya akan menghasilkan buah yang bagus yang asam.
  • Maksimalkan Kemampuan, kalau kita sudah mengetahui tujuan kita yang sebenarnya, Inilah saatnya untuk berproses! maksimalkan apa yang kita miliki da pelajari hal-hal yang baru, jangan menyerah saat berperang atau malah menyerah sebelum berperang. Buat apa latihan sebelum berperang kalau pada akhirnya kita menyerah?
  • Konsultasi Orang Tua. Satukan konsep pemikiran dengan orang tua dan minta izin pada orangtua. Doa dan restu orang tua merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan. Percayalah. Saya mengalaminya, orang tua saya ternyata merestui saya mendaftar di PT Pangeran dengan setengah hati. Dan akhirnya pun saya tidak di terima di sana kan? Jangan abaikan saran mereka, pertimbangkanlah ya :))
  • Nyalakan Semangatmu dan Jaga Dia, Jangan Sampai Padam!
  • Tidak Diterima Itu Bukan Akhir Dari Segalanya. Dinyatakan tidak diterima di salah satu, dua, tiga, bahkan lima Perguruan Tinggi itu bukan akhir dari segalanya. Bukan karena tidak pantas atau apa, kemungkinan kita yang belum cukup keras berusaha dalam menggapainya. Satu hal yang saya tekankan, jangan pernah takut mencoba, minder boleh, namun jangan kebablasan ya. Apakah kita mau merelakan masa depan yang bagus hanya karena minder? Janganlah ;)

Salam & Semangat
Tuhan Memberkati









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)