Senin, 06 September 2021

Geologi Regional Daerah Kulon Progo




Gb. 1. Zona fisiografis  Jawa Tengah
dan Jawa Timur (Van Bemmelen, 1948)
Daerah Kulon Progo dapat dibagi menjadi beberapa satuan geomorfologi antara lain:

1.      Satuan Perbukitan Kulon Progo

Memiliki ketinggian antara 100 – 1200 m diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng sebesar 150 – 160. Satuan Perbukitan Kulon Progo ini berada di bagian barat Daerah Istimewa Yogyakarta yang meliputi Kecamatan Kokap, Girimulyo dan Samigaluh.

2.      Satuan Perbukitan Sentolo

Memiliki ketinggian antara 50 -150 m diatas permukaan laut, dengan kemiringan sebesar 150. Daerah yang termasuk dalam satuan perbukitan sentolo ini adalah Kecamatan Pengasihan dan Sentolo.

3.      Satuan Teras Progo

Berada di utara Satuan Perbukitan Sentolo dan berada di sebelah timur dari satuan perbukitan Kulon Progo. Satuan ini terletak di tepi wilayah Kulon Progo yaitu di Kecamatan Nanggulan dan Kali Bawang.

4.      Satuan Dataran Aluvial

Memiliki ketinggian relative rendah dengan kelerengan yang datar, meliputi Kecamatan Panjatan, Wates, Temon, Galuh, dan daerah lainnya.

5.      Satuan Dataran Pantai

a.      Subsatuan Gumuk Pasir

Penyebatran subsatuan ini adalah didaaerah pantai selatan Yogyakarta tepatnya di daerah Glagah dan Congot. Material yang dibawa oleh Kali Serang dan Kali Progo tertransportasi oleh angin dan bermuara di Pantai Selatan serta mengalami pengendapan yang kemudian membentuk gumuk pasir.

b.      Subsatuan Dataran Aluvial Pantai

Subsatuan ini berlokasi di utara subsatuan gumuk pasir. Tersusun dari material berukuran pasir halus yang berasal dari subsatuan gumuk pasir dan tertransportasikan oleh angin.



B.      Stratigrafi

Stratigrafi regional daerah Kulon Progo menurut Rahardjo, dkk (1995) mulai dari yang paling tua hingga yang paling muda adalah sebagai berikut:

1.      Formasi Nanggulan

Batuan penyusun yang terdiri dari batu pasir dengan sisipan lignit, napal pasiran, batulempung dengan kongkresi limonit, sisipan napal dan batugamping, batu pasir dan tuff. Formasi Nanggulan berumur miosen ahkirPlistosen.

2.      Formasi Kaligesing 

Batuan penyusun formasi ini mempunyai batuan penyusun berupa breksi andesit, lapili tuff, tuff, breksi lapisi , Aglomerat, dan aliran lava serta batu pasir vulkanik yang tersingkap di daerah kulon progo. Formasi ini diendapkan  secara tidak selaras dengan formasi nanggulan dengan ketebalan 660 m. Diperkirakan  formasi ini formasi ini berumur oligosen – miosen.

3.      Formasi Jonggrangan

 Formasi ini mempunyai batuan penyusun yang berupa tufa, napal, breksi, batu lempung dengan sisipan lignit didalamnya, sedangkan pada bagian atasnya terdiri dari batu gamping kelabu bioherm diselingi dengan napal dan batu gamping berlapis. Ketebalan formasi ini 2540 meter. Letak formasi ini tidak selaras dengan formasi andesit tua. Formasi jonggrangan ini diperkirakan berumur miosen. Fosil yang terdapat pada formasi ini ialah poraminifera, pelecypoda dan gastropoda.

4.      Formasi Sentolo

Tersusun atas batu pasir napalan dan batu gamping, dan pada bagian bawahnya terdiri dari napal tuffan. Ketebalan formasi ini sekitar 950 m. Letak formasi ini tak selaras dengan formasi jonggrangan. Formasi Sentolo ini berumur sekitar miosen bawah sampai pleistosen

5.       Formasi Alluvial dan gumuk pasir

 Formasi ini iendapan secara tidak selaras terhadap lapisan batuan yang umurnya lebih tua. Litologi formasi ini adalah batu pasir vulkanik merapi yang juga disebut formasi Yogyakarta. Endapan gumuk pasir terdiri dari pasir – pasir baik yang halus maupun yang kasar, sedangkan endapan alluvialnya terdiri dari batuan sedimen yang berukuran pasir, kerikir, lanau dan lempung secara berselang – seling.

Baca juga:


Daftar Pustaka:

Dosen dan Asisten Praktikum Geomorfologi, 2016,FIELDTRIP GEOMORFOLOGI: ULASAN GEOMORFOLOGI REGIONAL KULON PROGO, Yogyakarta; Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Gb. 1. http://www.radarplanologi.com/2015/11/pembangunan-daerah-bantaran-sungai-Kali-Progo.html (Diakses Pada Minggu, 26 Februari 2017; 05.10 WIB)



2 komentar:

Ayo diskusi bareng, sebisa mungkin akan kubalas kok :)